Produksi Gabah di Lampung Capai 1,6 Juta Ton di Tengah Upaya Ketahanan Pangan

BANDAR LAMPUNG (Lampunggo) - Selama Januari hingga Agustus 2024, Provinsi Lampung mencatat produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 1,6 juta ton.

"Kami terus mengoptimalkan produksi padi sawah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," kata Bani Ispriyanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, Jumat (13/9/2024). 

Total produksi gabah tersebut diperoleh dari luas panen sebesar 334.766 hektare. Kabupaten Lampung Tengah mencatat produksi tertinggi dengan 442.570 ton GKG, diikuti Kabupaten Lampung Timur dengan 265.878 ton GKG.

"Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen menjaga ketersediaan pangan sebagai prioritas utama, mengingat Lampung termasuk dalam 10 besar daerah penghasil pangan nasional," tambahnya dikutip dari antara

Bani menjelaskan bahwa pemerintah daerah juga mengambil langkah antisipatif menghadapi perubahan iklim yang dapat mempengaruhi produksi pangan.

"Kami telah menyiapkan benih padi yang tahan terhadap perubahan iklim serta mengoptimalkan ketersediaan air melalui irigasi. Sementara beberapa negara mulai mengalami krisis pangan, produktivitas lahan pertanian di Lampung masih tetap terjaga," jelasnya.

Data KPTPH menunjukkan bahwa produksi padi di Lampung terus berjalan tiap bulan, dengan luas panen mencapai 3.347 hektare pada Januari dan produksi 18.351 ton GKG. Pada bulan-bulan berikutnya, luas panen dan produksi padi terus meningkat, seperti Februari dengan 4.890 hektare dan produksi 27.448 ton GKG, hingga puncaknya di Mei dengan luas panen 128.171 hektare dan produksi 572.016 ton GKG.

Pada 2023, luas panen di Lampung tercatat 530.108 hektare dengan produktivitas rata-rata 5,2 ton per hektare, menghasilkan 2.757.898 ton GKG. Di tahun 2024, provinsi ini menargetkan peningkatan luas tanam hingga 630.445 hektare dengan produktivitas 5,5 ton per hektare, sehingga diharapkan total produksi dapat mencapai 3.382.912 ton GKG. (**) 

sumber : antara