Pemilihan RW Greenbay Pluit: Lurah Diduga Berpihak, Warga Merasa Demokrasi Dirampas

Jakarta – Polemik pemilihan Ketua Rukun Warga (RW) di Apartemen Greenbay Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, kian memanas. Proses yang seharusnya menjadi pesta demokrasi warga justru dinilai penuh rekayasa, sarat kepentingan, dan mengabaikan aspirasi masyarakat.

Nama Lurah Pluit, Ahmad Faizal, kini menjadi sorotan. Ia diduga secara terang-terangan mendukung seorang kandidat kontroversial, Zakir Ria, yang belakangan mendapat julukan tak sedap dari sebagian warga lantaran rekam jejaknya di masa lalu.

Sejumlah warga menilai sejak awal pemilihan, terdapat indikasi pengkondisian untuk memenangkan satu calon tertentu. Mulai dari pembentukan Panitia Pemungutan Suara (Pamus) hingga pelaksanaan pemilihan, semua dinilai tidak transparan dan sarat intervensi kelurahan.

"Kami kaget mendengar informasi Surat Keputusan (SK) untuk RW 10 sudah diterbitkan pihak Kelurahan. Saya menanyakan sendiri kepada pengelola. Dari situ SK Pak Zakir sudah keluar tanggal 20 Agustus 2025," ungkap Elsye Novelita, salah satu warga, Kamis (4/9/2025).

Bagi warga, hal ini menunjukkan adanya permainan politik tingkat kelurahan yang merampas hak demokrasi masyarakat Greenbay.

Dari pantauan dan laporan warga, proses pembentukan panitia pemilihan dianggap tidak melibatkan representasi warga secara adil. Panitia justru dipilih sepihak dan diduga diarahkan oleh pihak kelurahan.

“Sejak awal sudah kelihatan ada skenario. Nama Zakir Ria terus disebut sebagai calon kuat, padahal banyak warga keberatan dengan rekam jejaknya,” kata Julianty, warga lainnya.

Keberatan warga terhadap syarat administrasi calon pun diabaikan. Bahkan, protes keras mengenai masa lalu calon yang dianggap bermasalah tidak direspons serius.

Nama Zakir Ria bukan sosok asing bagi penghuni Apartemen Greenbay. Ia dikenal memiliki masa lalu kelam terkait narkoba. Meski demikian, justru ia yang didorong menjadi Ketua RW 10 dengan dukungan penuh dari lurah.

Hal ini memicu tanda tanya besar. Bagaimana mungkin seorang dengan catatan hitam justru mendapat restu dari pejabat kelurahan? Warga menilai ada kepentingan tertentu di balik pencalonan ini.

“Jabatan RW itu strategis. Jangan dianggap enteng. RW punya pengaruh besar, mulai dari urusan perizinan lingkungan hingga akses ke instansi pemerintah. Kalau sejak awal diisi orang bermasalah, sistem sosial kita bisa rusak,” tegas Suhari, tokoh warga Greenbay.

Nama Ahmad Faizal kini ramai diperbincangkan, bukan karena prestasi, tetapi karena dugaan permainan politik. Warga menilai keberpihakannya telah mencederai asas demokrasi.

“Kalau lurah sudah ikut main, lalu di mana lagi warga bisa berharap keadilan? Ini sudah keterlaluan,” sambung Suhari.

Kasus ini bahkan dinilai berpotensi masuk ke ranah maladministrasi. Warga Greenbay telah melaporkan dugaan kecurangan ini ke Ombudsman RI, DPRD DKI Jakarta, hingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Media mencoba meminta klarifikasi langsung kepada Lurah Pluit, Ahmad Faizal, terkait kontroversi ini. Namun hingga berita ini diturunkan, ia belum memberikan jawaban resmi.

Saat dihubungi lewat WhatsApp, Faizal hanya menuliskan singkat, "Bntr bg, lg di lapangan."