Pertemuan Ilmiah Perdatin XVIII di Lampung Hadirkan Para Ahli Anestesi dari Dalam dan Luar Negeri

BANDARLAMPUNG (lampunggo.com)-Pertemuan Ilmiah Berkala Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif (PIB Perdatin) XVIII Tahun 2023 yang diselenggarakan di Grand Ballroom Hotel Novotel, Bandar Lampung, Jumat (24/11), menghadirkan para ahli anestesi dari dalam dan luar negeri.

Acara yang berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 20 hingga 25 November 2023, diikuti oleh 2.200 peserta dari seluruh penjuru tanah air.

Dalam sambutannya, Sekdaprov Lampung, Fahrizal Darminto, mengatakan bahwa Pertemuan Ilmiah Perdatin XVIII merupakan momentum penting yang menandakan komitmen Provinsi Lampung dalam pengembangan ilmu kedokteran, khususnya di bidang Anesthesia and Critical Care.

"Tema 'Back To The Future From Basic to Advance Anesthesia and Critical Care' yang diusung dalam Pertemuan Ilmiah Perdatin XVIII ini menggambarkan semangat untuk selalu melangkah maju sambil tetap mengakar pada dasar-dasar ilmu," kata Sekdaprov.

Sekdaprov juga menjelaskan bahwa Provinsi Lampung saat ini telah mengalami banyak kemajuan di bidang pendidikan dan kesehatan. Salah satunya adalah Fakultas Kedokteran Unila yang kini menjadi rumah sakit pendidikan.

"Seiring dengan makin banyaknya pertemuan-pertemuan ilmiah yang diselenggarakan di Provinsi Lampung, saya berharap dapat menularkan semangat bagi para dokter, perguruan tinggi dan masyarakat Lampung," ujar Sekdaprov.

Ketua Perdatin Cabang Lampung, dr. Tori Sepriwan Sp.An., mengatakan bahwa PIB Perdatin XVIII terdiri dari beberapa kegiatan, seperti webinar series, workshop, dan simposium.

"Melalui terselenggaranya kegiatan ini, kami berharap dapat mempersiapkan upaya peningkatan ilmu kedokteran khususnya di bidang anestesi," ujar dr. Tori.

Salah satu peserta PIB Perdatin XVIII, dr. Budi Santoso Sp.An., mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para dokter anestesi.

"Saya mendapatkan banyak ilmu baru dari kegiatan ini, baik dari para pembicara dalam negeri maupun luar negeri," kata dr. Budi. (RED)