Selamat HUT Lambar ke-33: Waktunya Lampung Barat Bangkit atau Terlupakan?

Sep 25, 2024 - 13:29
Sep 25, 2024 - 14:10
 0
Selamat HUT Lambar ke-33: Waktunya Lampung Barat Bangkit atau Terlupakan?

Ali Rukman/Putra Lampung Barat Yang Tinggal di Bandar Lampung

 

LAMPUNG BARAT adalah salah satu Kabupaten yang jarak serta waktu tempuhnya paling lama dari ibukota provinsi Lampung, Bandara Radin Inten, serta exit tol Sumatra yaitu 5 – 7 Jam perjalanan darat dalam kondisi normal. Mungkin kondisi ini yang menjadi salah satu alasan mengapa Lampung Barat menjadi Kabupaten yang jarang di kunjungi, kecuali untuk hal-hal yang sangat penting yaitu urusan dinas atau urusan keluarga.  

Untuk urusan dinas; hanya mereka yang memiliki keperluan dinas dari kantornya baik instansi pemerintah maupun instansi swasta yang kerap mengunjungi Lampung Barat untuk masa dan periode tertentu. Kemudian yang untuk urusan keluarga; yaitu mereka-mereka putra putri Lampung Barat yang bekerja atau exis di luar Lampung Barat yang mudik karena libur,hari besar, dan atau karena ada sanak family mereka di Lampung Barat yang menyelenggarakan pesta pernikahan atau karena tutup usia.

Dari mereka-mereka yang pernah ke Lampung Barat karena urusan dinas, suatu ketika saya bertanya tentang Apa yang terkesan di benak mereka ketika mendengar Kata Lampung Barat?? Atas pertanyaan ini mereka menjawab : Dingin, Jauh, Asyek pemandangannya, susah air bersih, sering mati lampu, warganya ramah, aman, jalannya jelek, susah mendapatkan BBM jenis pertalite, daerah penghasil sayuran tetapi sayuran di pasar-pasarnya mahal, daerah penghasil kopi tetapi caffe tempat ngopi di Ibukota Kabupatennya masih jarang, biaya parkir di tempat wisata mahal, tempat wisatanya minim informasi.

Mungkin saja ada yang tidak mengenakkan mendengar kesan tersebut, tapi inilah kalimat spontan yang terucap dari mulut mereka. Dari jawab-jawaban itu tentu kita dapat menduga-duga akankah mereka kembali berkunjung ke Lampung Barat seandainya mereka tidak ada urusan dinas, atau seandainya yang bersangkutan akan ke Lampung Barat untuk urusan dinas berikutnya, bisa berapa lama dia akan betah tinggal di Lampung Barat.? Jawabnya tentu bisa lama bisa sebentar, sangat tergantung pada kondisi Lampung Barat saat yang bersangkutan berkunjung kembali ke Lampung Barat berikutnya, yang pasti beberapa hal yang lebih menjurus pada kesan negative tentu harus menjadi PR, apakah oleh pemerintah kabupaten, oleh swasta, oleh masyarakat, atau oleh ketiganya secara besama-sama. 

Selain menggantungkan harapan pada kesan baik dari mereka yang berkunjung karena urusan dinas dan keluarga, membangun peta jalan pariwisata Lampung Barat guna menarik kunjungan yang lebih besar tentu sangat strategis untuk dilakukan, bukan saja karena melimpahnya destinasi wisata di Lampung Barat, tetapi juga karena masifnya wisatawan mancanegera yang berkunjung ke Pesisir Barat. Sehingga tak berlebihan bila kita menargetkan setelah dari Pesisir Barat, para wisatawan mancanegara akan menjadikan Lampung Barat sebagai target tempat kunjungan berikutnya.

Menggantungkan kesan baik Lampung Barat dengan hanya mengandalkan ada penghargaan dari pemerintah pusat atau Kementerian tentu hanya akan menjadi Menara gading, sebab pada umumnya penilaian oleh pemerintah pusat dan Kementerian dilakukan melalui event, dan seperti kita ketahui juga bahwa event tak selamanya ada, terkecuali kalau memang target jumlah kunjungan wisata ke Lampung memang akan di buat rasa event saja.   

Selain hal-hal yang diungkap diatas, mari kita coba mengupas dari sisi infrastruktur pariwisata yang ada di Lampung Barat saat ini, karena infrastruktur inilah yang akan menjadi magnet sekaligus pendorong untuk bertambahnya kunjungan wisata ke Lampung Barat.

Beragam definisi infrastruktur pariswisata di artikan diantaranya Rozy & Koswara (2017) dan Meidayati (2017) menyebutkan bahwa infrastruktur merupakan fasilitas atau struktur dasar, peralatan, instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Astami & Erli, 2015). American Public Work Association (Stone, 1974 seperti dikutip dalam Kodoatie, 2005) mendefinisikan Infrastruktur sebagai struktur dan fasilitas fisik yang dikembangkan oleh badan pemerintah untuk menjalankan fungsi pemerintahan dalam menyediakan air, sumber tenaga, penanganan limbah, transportasi, dan layanan sejenisnya untuk memfasilitasi pencapaian tujuan sosial dan ekonomi.

Dari penjelasan para ahli tersebut, setidaknya infrastruktur pariwisata dapat dibedakan atas beberapa hal yaitu :

1. Infrastruktur Ekonomi:

Infrastruktur ini meliputi : jalan menuju destinasi, loket masuk, transportasi publik, parkir, halte, gazebo, hotel/resort, restoran/warung makan, toko souvenir/oleh-oleh, minimart, jaringan telekomunikasi, listrik, ATM/Money Changer, ketersedian BBM/SPBU

2. Infrastruktur Sosial

Infrastruktur ini meluputi : toilet, musala, fasilitas kesehatan, fasilitas keamanan, fasilitas edukasi dan bermain, fasilitas budaya dan kesenian, fasilitas olahraga, rambu-rambu petunjuk jalan, rambu-rambu keselamatan, pusat informasi, fasilitas untuk penyandang disabilitas, loker.

3. Infrastruktur Lingkungan

Infrasruktur ini meliputi : penanganan limbah, air bersih, tempat sampah, drainase.

Pertanyaannya adalah Seperti apakah kondisi 3 infrastruktur tersebut di Lampung Barat saat ini? Jika saja pemerintah daerah, pengusaha, dan atau masyarakat merasa sudah membangunnya, Apakah sudah ramah perempuan dan anak, atau pernahkah dilakukan survey ke pengunjung seperti apa tanggapan mereka atas infrastruktur tersebut, atau paling tidak di monitoring; jangan-jangan infrastruktur yang sudah di bangun saat itu kondisinya kini sudah tidak layak karena sudah jorok dan tak terawatt.

Kalaupun saat ini ditemukan ada infrastruktur sudah tidak layak pakai, tentu tak elok bila serta merta menyalahkan masyarakat yang tidak melakukan pemeliharaan. Bagaimana mana masyarakat akan melakukan pemeliharaan bila mereka tidak pernah diberi pelatihan untuk itu, apatah lagi kalau mareka selalu dipertontonkan bahwa untuk merawat hasil-hasil Pembangunan harus melalui pihak ketiga dengan system borong/tender/penunjukan langsung dengan mendatangkan pemborong dari luar.

Pada usia Kabupaten Lampung Barat yang ke 33 tahun ini , yang jika di ibaratkan manusia Lepas dari masa naif: dimana waktu yang tepat untuk melepaskan diri dari masa remaja dan naif masa lalu, Usia dimana seseorang sudah kehilangan kepolosannya dan diimbangi dengan kesadaran akan realitas, Usia di mana seseorang bercampur antara perasaan realitas dengan harapan yang kuat, Usia dimana pada usia ini dianggap sebagai puncak kehidupan.

Bahkan pada usia ke 33 tahun para psikolog memberikan Gambaran, kebanyakan manusia pada usia ini telah punya kepercayaan diri yang memadai terhadap bakatnya masing-masing. Itu sebabnya manusia di rentang usia 30-an mencapai produktivitas tertingginya.

HUT Kabupaten Lampung Barat tanggal 24 September 2024 dan pesta demokrasi Pilkada pada tanggal 27 November 2024 yang hanya di ikuti oleh satu pasangan calon Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin tentu merupakan momentum yang tepat bagi kehebatan Lampung Barat yang sejatinya

Jika terpilih dan dilantik dalam periode ini, hitungan jari kepemimpinan Farosil Mabsus dan Mad Hasnurin adalah periode kedua, tetapi secara politik ini adalah periode ke empat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Berjaya di eksekutif dan periode kelima berjaya di legislative di Lampung Barat. 

Dengan kemenangan mutlak seperti ini, tentu menjadi gambaran bahwa kondisi politik dalam perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten ujung Barat Lampung ini tentu sangat kondusif tanpa bayang-bayang, begitu juga dari elemen masyarakatnya selama periode tersebut, nyaris tidak ada suara sumbang atas apa yang dilakukan oleh Eksekutif. Begitu juga dengan Eksekutifnya tidak sedikitpun terdengar terekspose ke masyarakat bahwa ada visi dan misi yang tidak tercapai atau minimal tidak sukses selama kurun waktu tersebut. Ini juga berarti bahwa semua visi dan misi Bupati Lampung Barat pada 4 Periode Kepemimpinan tanpa rintangan dan dapat terealisasi seluruhnya (kecuali pada masa covid-19).

Dengan asumsi bahwa semua visi dan misi Bupati Lampung Barat terealisasi secara utuh dan sempurma, maka di umur ke-33 Tahun ini Kabupaten Lampung tentu sudah berada pada realitas telah mendaratnya jargon-jargon yang sebelumnya bergema. Bahkan lebih dari itu semua pola yang di tanamkan tentu telah merasuk kedalam kesadaran kritis baik pelaku Pembangunan maupun masyarakatnya, telah tuntas meninggalkan hal-hal yang imajiner dan jauh dari hanya bermain symbol dan permaian kata-kata.

Atas Pembangunan yang telah dilaksanakan secara tuntas dan penuh dedikasi di Lampung Barat semua pihak tentu patut memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Semoga ungkapan bahwa bayangan tidak akan pernah nampak di ujung barat bukan karena dilihat oleh ribuan pasang mata dari ujung timur tempat matahari terbit, melainkan memang tidak pernah membelakangi matahari., Selamat HUT Lampung Barat saatnya mencapai puncak.

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow