Pemprov Lampung Perkuat Sistem Kesiapsiagaan Bencana

BANDAR LAMPUNG, Lampunggo.com — Pemerintah Provinsi Lampung terus memperkuat kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap potensi bencana melalui koordinasi lintas sektor.
Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, dalam rapat pembahasan kesiapsiagaan bencana di ruang kerjanya, Kamis (17/07/2025).
“Dengan melihat kondisi iklim dan potensi bencana di Lampung, kita harus memastikan penanganan yang cepat, terorganisir, dan menenangkan masyarakat. Pemerintah hadir memberi rasa aman,” ujar Sekdaprov.
Ia menekankan pentingnya optimalisasi peran setiap perangkat daerah serta penguatan sumber daya manusia dalam penanganan darurat maupun pascabencana.
Pemprov Lampung juga terus membina program Desa Tangguh Bencana, Satuan Pendidikan Aman Bencana, dan Keluarga Tangguh Bencana, serta mendorong kolaborasi multipihak melalui skema Penta-Helix.
“Penanggulangan bencana bukan hanya reaksi saat krisis, tapi investasi untuk ketahanan daerah ke depan,” tegas Sekdaprov.
Kepala BPBD Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, menambahkan bahwa simulasi bencana, termasuk potensi gempa megathrust, telah disiapkan untuk melatih respons cepat di lapangan. Hingga Juli 2025, tercatat 198 kejadian bencana, meningkat dari 98 kejadian pada 2022. Banjir, angin kencang, dan tanah longsor menjadi bencana dominan.
Pemerintah Provinsi Lampung juga telah menyusun Dokumen Renkon Banjir (Pergub No. 41 Tahun 2022) dan membentuk Satgas Pengendalian Banjir (SK Gub No. G/337/VI.08/HK/2025) sebagai upaya konkret penguatan sistem tanggap darurat.
Sementara Kadis Kominfotik Lampung, Ganjar Jationo, mendorong dibentuknya pusat informasi krisis (Crisis Center) untuk memastikan informasi bencana tersampaikan cepat dan akurat kepada publik. (**)
Berikan Reaksi Anda






