Proyek Talut Rp4,2 Miliar Retak dan Jebol, Warga: Uang Habis, Banjir Tetap!

Jan 17, 2025 - 17:54
 0
Proyek Talut Rp4,2 Miliar Retak dan Jebol, Warga: Uang Habis, Banjir Tetap!

PESISIR BARAT (Lampunggo) – Warga Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, mengeluhkan kondisi proyek talut penahan air senilai Rp4,2 miliar yang belum rampung namun sudah menunjukkan kerusakan. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir, tetapi justru menuai kritik dari masyarakat.

Talut yang baru dibangun tersebut dilaporkan mengalami retak-retak dan jebol di beberapa bagian. Seorang warga setempat, Yuk, menyatakan kekecewaannya terhadap proyek tersebut karena dianggap tidak memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.

"Talutnya belum selesai tapi sudah retak. Yang bikin kami bingung, kenapa bangunnya di situ, bukan di lokasi yang lebih strategis seperti dekat jembatan. Kalau begini, rumah kami tetap terancam abrasi," ujar Yuk.

Ia menambahkan, kawasan Pekon Penegahan dan Way Nukak menjadi titik yang paling terdampak saat hujan deras, dengan luapan sungai yang masuk ke rumah-rumah warga akibat ketiadaan tanggul.

"Kami tidak bisa tidur tenang saat hujan deras karena takut banjir susulan dari Sungai Way Laay," tambahnya.

Keluhan serupa disampaikan Riska, warga Way Nukak. Menurutnya, tanggul di belakang rumahnya sudah lima tahun jebol tanpa ada upaya perbaikan dari pihak terkait.

"Setiap hujan deras, air meluap sampai ke rumah kami, tingginya bisa mencapai pinggang orang dewasa. Bukannya memperbaiki tanggul yang sudah rusak ini, malah membangun di tempat lain yang kurang mendesak," ungkap Riska.

Ia berharap pemerintah segera memprioritaskan perbaikan tanggul di lokasi yang benar-benar membutuhkan, agar banjir parah bisa diantisipasi.

Tender Proyek di Bawah Sorotan

Berdasarkan data LPSE Provinsi Lampung, proyek talut di Karya Penggawa ini dikerjakan dengan dana APBD senilai Rp4,2 miliar. Pemenang tender proyek tersebut adalah CV. Rayasa Mandiri, perusahaan yang sebelumnya juga mengerjakan talut senilai Rp800 juta di Pekon Walur. Proyek di Pekon Walur itu pun mengalami kerusakan beberapa hari setelah selesai.

Kerusakan berulang pada proyek talut di wilayah ini memunculkan pertanyaan besar tentang kualitas pengerjaan serta pengawasan dari pihak terkait. Warga mendesak pemerintah untuk segera turun tangan, mengevaluasi proyek, dan memastikan keberlanjutan pembangunan yang lebih berkualitas di masa mendatang. (red)

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow