Identitas Mayat Membusuk di Tol Lampung Terungkap, Dugaan Pembunuhan Libatkan Oknum Polisi
BANDAR LAMPUNG (Lampunggo) – Identitas mayat laki-laki yang ditemukan membusuk di drainase KM 3B Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) akhirnya terungkap.
Korban diketahui bernama Manda Purnomo (28), warga Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Identifikasi dilakukan setelah Polres Lampung Selatan memeriksa lima saksi terkait kejadian ini.
"Identitas korban sudah kami ketahui setelah pemeriksaan saksi-saksi. Korban berinisial MP, warga Bandarlampung," ujar Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin dalam keterangan persnya, Rabu (30/10).
Korban dilaporkan hilang setelah pamit pergi bekerja. Menurut istrinya, Selja (23), sebelum hilang kontak, korban sempat menelepon meminta tolong dan mengatakan dirinya dijebak.
Jasad korban ditemukan pertama kali oleh petugas kebersihan jalan tol pada Senin pagi (28/10). Menurut AKBP Yusrin, awalnya korban diduga sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) karena kondisi tubuhnya yang membusuk dan dipenuhi belatung.
Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, ditemukan bahwa korban mengenakan celana jeans, kaos hitam, dan tali pinggang kulit cokelat. Di tubuh korban juga ditemukan kunci motor dan ponsel yang mati saat ditemukan, tetapi aktif kembali setelah diisi daya.
Sepeda motor korban ditemukan di gerbang tol Itera, sementara polisi berhasil mengaktifkan ponsel korban yang terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga.
"Kami sedang membuka ponsel korban untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut," kata Yusrin, seraya menambahkan bahwa jasad korban yang membusuk diperkirakan meninggal sekitar 2-4 hari sebelum ditemukan.
AKBP Yusrin menegaskan bahwa pihaknya sedang menyelidiki dugaan keterlibatan oknum anggota polisi terkait kematian Manda Purnomo. Meski belum ada kepastian, informasi ini akan menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus. "Kami berkoordinasi dengan Bidpropam dan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimsum) Polda Lampung dalam menyelidiki dugaan ini," ujarnya.
Selja, istri korban, mengungkap bahwa suaminya sempat menelepon sebelum hilang kontak. Ia mengatakan korban terlihat ketakutan dan mengaku dijebak oleh polisi. Pada Jumat (25/10) pagi, korban pulang ke rumah dan meminta Selja menyiapkan pakaian karena ia akan bekerja di Pelabuhan Bakauheni. Saat itu, korban menyebut akan berangkat bersama polisi.
"Sekitar pukul 09.00 WIB, suami saya menelepon melalui video call. Dia terlihat ketakutan dan berkata: ‘Yang, tolong, aku dijebak polisi. Aku mau dibunuh. Tolong jemput aku di Kalinda,’” kata Selja dengan penuh haru.
Setelah panggilan tersebut, ponsel korban tidak aktif lagi. Selja mencoba menghubungi teman kerja korban, yang mengatakan bahwa korban sedang beristirahat dan dalam kondisi baik. Namun, pada Sabtu (26/10), seseorang yang mengaku polisi mengirim pesan suara mengabarkan bahwa suami Selja melompat dari mobil dan melarikan diri.
"Kematian suami saya ini tidak wajar. Saya yakin ini pembunuhan dan berharap kasusnya segera terungkap," tegas Selja, yang kini menuntut keadilan untuk suaminya.
Polres Lampung Selatan bekerja sama dengan Polda Lampung untuk mengungkap motif dan pelaku di balik kasus ini. Hasil autopsi di RS Bhayangkara masih ditunggu guna memastikan penyebab kematian korban. (RED)
Berikan Reaksi Anda