Bupati Parosil Tegaskan Pentingnya Harmoni dengan Alam di Tengah Konflik Harimau-Manusia Lampung Barat

LAMPUNG BARAT, Lampunggo.com– Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, angkat suara terkait konflik antara harimau sumatera dan manusia yang telah menelan tujuh korban jiwa sejak pertengahan 2023.
Ia menegaskan bahwa kunci utama pencegahan terulangnya peristiwa tragis ini adalah menjaga keseimbangan alam dan membangun kesadaran bersama masyarakat.
Menurut Parosil, konflik satwa liar dengan manusia tidak bisa dipandang sebagai kesalahan satu pihak.
Ia mengingatkan bahwa hutan dan alam merupakan rumah bagi banyak satwa, termasuk harimau sumatera yang kini semakin terdesak ruang hidupnya.
“Kita harus hidup selaras dengan alam. Jangan sampai aktivitas kita, seperti membuka lahan atau berkebun, justru merusak ekosistem,” ujarnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Pemkab Lampung Barat bersama masyarakat menggelar doa bersama dan tolak bala di Masjid Al-Iman, Desa Suoh, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.
Parosil menilai kegiatan spiritual ini bukan sekadar ritual, melainkan sarana memperkuat persatuan dan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam menghadapi persoalan.
Selain itu, ia memberikan imbauan praktis bagi warga, seperti berkebun secara berkelompok, tidak beraktivitas sendirian di dekat hutan saat pagi buta atau menjelang malam, serta selalu meningkatkan kewaspadaan.
“Harimau tidak akan mendekati manusia jika habitatnya tetap terjaga. Karena itu, mari kita jaga hutan kita, jangan merambah berlebihan,” kata Parosil.
Parosil memastikan Pemkab Lampung Barat terus berkoordinasi dengan pihak konservasi dan aparat terkait untuk mencari solusi jangka panjang.
Edukasi kepada masyarakat menjadi fokus utama, agar warga memahami perilaku harimau, mengenali tanda-tanda kehadirannya, dan mengetahui langkah darurat jika berhadapan langsung dengan satwa tersebut.
Ia juga mendorong adanya pemasangan papan peringatan di titik rawan, sistem peringatan dini, hingga pelatihan khusus bagi warga. Laporan cepat masyarakat terkait penampakan harimau akan ditindaklanjuti pemerintah bersama tim konservasi.
Bupati Parosil menegaskan bahwa konflik ini harus dijadikan pelajaran berharga bagi semua pihak.
Ia mengajak masyarakat Lampung Barat untuk tidak hanya mencari keselamatan diri, tetapi juga ikut menjaga kelestarian satwa liar sebagai warisan alam.
“Kalau kita bisa menjaga hutan, maka kita menjaga kehidupan. Baik kehidupan manusia maupun satwa yang ada di dalamnya,” pungkasnya. (**)
Berikan Reaksi Anda






