Festival Krakatau 2025 Resmi Dibuka, Lampung Perkuat Identitas Budaya sebagai Daya Tarik Wisata

Festival tahun ini mengangkat tema “Nemui Nyimah” yang menjadi cerminan karakter masyarakat Lampung yang ramah, terbuka, dan menghormati keragaman

Jul 5, 2025 - 23:32
Jul 5, 2025 - 23:33
 0
Festival Krakatau 2025 Resmi Dibuka, Lampung Perkuat Identitas Budaya sebagai Daya Tarik Wisata

BANDARLAMPUNG, Lampunggo.com — Gelaran budaya terbesar di Provinsi Lampung, Krakatau Festival ke-34, resmi dibuka dengan penuh semarak di Lapangan Korpri, Komplek Kantor Gubernur Lampung. Acara pembukaan diwarnai dengan atmosfer meriah yang menggambarkan semangat kolaborasi budaya dan kebangkitan ekonomi kreatif daerah.

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, membuka secara resmi acara tersebut didampingi oleh Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf RI, Nova Arisne, Ketua TP-PKK Lampung Purnawa Wulan Sari Mirza, serta Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan. Hadir pula jajaran Forkopimda, kepala OPD, tokoh organisasi perempuan, dan perwakilan masyarakat dari berbagai daerah.

Festival tahun ini mengangkat tema “Nemui Nyimah” yang menjadi cerminan karakter masyarakat Lampung yang ramah, terbuka, dan menghormati keragaman. Tema ini diaktualisasikan secara visual dan artistik melalui pertunjukan Mask Street Carnival, parade budaya topeng yang menampilkan kekayaan adat dari kabupaten dan kota se-Lampung, termasuk topeng sekura dari Lampung Barat, tuping dari Lampung Selatan, serta upacara adat nyubuk manjau yang sarat filosofi.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menegaskan bahwa Festival Krakatau bukan sekadar agenda tahunan, tetapi merupakan medium ekspresi budaya dan identitas kolektif masyarakat Lampung. Ia menyebutkan bahwa filosofi “Nemui Nyimah” menjadi semakin relevan dalam konteks pembangunan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

Menurutnya, sikap terbuka dan rendah hati adalah kekuatan yang menjadikan Lampung mampu bersaing di tengah gempuran destinasi lain. Festival ini menjadi ruang bersama untuk menampilkan wajah Lampung yang bersahabat, kreatif, dan berdaya saing.

Wakil Gubernur juga menekankan bahwa keberlangsungan K-Fest hingga memasuki tahun ke-34 membuktikan dedikasi kuat pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya sekaligus mengangkat nilai-nilai lokal ke tingkat nasional dan internasional. Ia menyebut bahwa kekuatan Lampung tidak hanya terletak pada kekayaan alam dan infrastruktur seperti Bandara Internasional Radin Inten II, Tol Trans Sumatera, dan Pelabuhan Bakauheni, tetapi juga pada manusia Lampung yang berkarakter dan bangga terhadap budayanya.

Pemerintah Provinsi terus mendorong agar pariwisata dan ekonomi kreatif tidak hanya dimaknai sebagai sektor industri, melainkan sebagai gerakan sosial untuk membentuk masyarakat yang tangguh, inovatif, dan berdaya. Menurut Wakil Gubernur, membangun Lampung berarti membangun rasa percaya diri masyarakatnya sebagai pelaku utama dalam transformasi daerah.

Apresiasi tinggi juga diberikan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan K-Fest 2025. Kehadiran para tamu dari luar daerah disambut dengan ucapan selamat datang yang hangat, sekaligus ajakan untuk menikmati keindahan alam, kuliner khas, serta keramahan masyarakat Lampung.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan, dalam laporannya menyebut bahwa Krakatau Festival telah berevolusi menjadi simbol kebangkitan sektor parekraf. Ia menekankan bahwa festival ini bukan hanya milik pemerintah daerah, tetapi milik seluruh masyarakat yang ingin memperkenalkan wajah Lampung di panggung nasional dan global.

Bobby menjelaskan bahwa K-Fest tahun ini masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, membuktikan bahwa penyelenggaraannya telah diakui secara nasional. Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti Festival Kuliner dengan puluhan UMKM terkurasi, pameran ekonomi kreatif dari kabupaten/kota, lomba sambal uleg, konser musik, hingga lomba lari bertajuk Krakatau Run yang mengusung konsep sport tourism.

Mask Street Carnival menjadi salah satu atraksi unggulan yang dinilai mampu mengangkat kekuatan budaya visual Lampung. Bobby berharap topeng-topeng khas daerah seperti sekura dan tuping bisa menjadi identitas budaya yang tak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga menarik minat pasar pariwisata internasional.

Sementara itu, perwakilan dari Kemenparekraf, Nova Arisne, memberikan apresiasi mendalam terhadap kualitas pelaksanaan Krakatau Festival yang dinilai konsisten dan inovatif. Ia menyebut bahwa event seperti K-Fest merupakan sarana efektif untuk membangun citra daerah, serta mendukung target besar nasional dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dan menciptakan lapangan kerja sektor parekraf.

Nova juga menekankan pentingnya pengemasan budaya dalam bentuk festival yang menarik dan berkelas, sebagai upaya menjadikan pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi kreatif nasional. Dalam pandangannya, Festival Krakatau bukan hanya kebanggaan Lampung, tetapi juga menjadi bagian dari strategi besar Indonesia untuk memperkuat daya saing daerah melalui promosi budaya yang autentik dan berkualitas.

Dengan kolaborasi pemerintah, pelaku seni, komunitas, dan masyarakat, Krakatau Festival 2025 diharapkan mampu memberikan dampak luas, tidak hanya dalam sektor ekonomi, tetapi juga dalam pelestarian budaya dan peningkatan kreativitas generasi muda. Lampung pun menegaskan diri sebagai provinsi yang tak hanya kaya akan warisan, tetapi juga siap melangkah ke panggung dunia. (**)

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow