Puncak Pemilihan RW Greenbay Pluit Panas, Dugaan Pengondisian Dari Panitia Bejalan Mulus

Jakarta – Puncak pemilihan Rukun Warga (RW 10) di Apartemen Greenbay Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, kembali adu mulut. Ketiga kalinya, proses pemilihan ini menuai protes dari sejumlah warga yang merasa jalannya musyawarah tidak sesuai prosedur dan terkesan tergesa-gesa.
Ketegangan mulai terasa ketika Ketua Panitia Musyawarah tidak membacakan susunan acara secara lengkap. Bahkan, sambutan pembuka yang biasanya menjadi bagian penting dalam sebuah pemilihan justru diabaikan.
“Acara seperti ini harusnya transparan dan sesuai tata tertib. Susunan acaranya dibacakan, biar semua tahu prosesnya,” kata Deco, ruang Diamond Greenbay, Jumat malam, (15/8/2025)
Masukan dari warga tersebut ternyata tidak diindahkan oleh panitia. Pemilihan langsung dilanjutkan tanpa penjelasan rangkaian acara secara detail. Situasi ini memicu ketidakpuasan, terlebih ketika muncul dugaan adanya pengondisian dalam proses pemilihan.
Isu pengondisian bukan hal baru di lingkungan RW10 Greenbay Pluit. Warga Tom Klo, mengaku sudah mencium adanya indikasi ini sejak awal proses pencalonan.
Dugaan tersebut semakin kuat ketika beberapa aturan yang seharusnya diterapkan malah diperdebatkan di tengah forum.
"Kalau saya melihat pemilihan ini tidak Demokratis, seharusnya warga dilibatkan tapi ini tidak, bahkan pembentukan Pamus sudah mencurigakan. Sepertinya ini belum dilaksanakan dengan baik. Warga kecewa dengan hasil ini, kami akan megadu kemana itu akan kami telusuri," ungkap Tom.
Lebih lanjut, suasana musyawarah yang seharusnya berjalan tertib berubah menjadi perdebatan sengit antara warga dan panitia. Sebagian warga meminta agar proses pemilihan dihentikan sementara sampai tata cara pemilihan benar-benar dipastikan sesuai aturan.
Meski diwarnai ketegangan, pemilihan tetap menghadirkan tiga kandidat yang maju sebagai calon Ketua RW 10. Mereka adalah Elsye Novelita, Salim, dan Zakir Ria.
Ketiga nama ini memiliki latar belakang berbeda dan dukungan masing-masing. Elsye Novelita dikenal sebagai Pengecara. Salim, yang juga menjabat di tingkat RT. Sementara Zakir Ria, yang namanya cukup dikenal di lingkungan Greenbay, menjadi calon yang memicu banyak perbincangan warga.
Sejumlah warga menilai, pemilihan RW bukan hanya sekadar menentukan siapa yang akan memimpin, tapi juga momentum untuk memperkuat kebersamaan dan rasa percaya antarwarga. Oleh karena itu, mereka menuntut proses yang terbuka, demokratis, dan bebas dari pengondisian.
“RW itu wajah warga. Kalau prosesnya saja sudah bermasalah, gimana nanti kepemimpinannya pak?” kata Julyanti.
Sebelumnya, persoalan pemilihan RT dan wacana pemilihan RW di Apartemen Greenbay Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara penuh kejanggalan. Sejumlah warga menilai proses yang berjalan penuh kejanggalan, bahkan terkesan sudah “dikondisikan” sejak awal.
Dalam aksinya, mereka menyerahkan surat resmi kepada Gubernur DKI Jakarta dan pimpinan DPRD, berisi desakan evaluasi total sebelum pemilihan RW dilakukan.
“Pemilihan RT sebelumnya saja sudah penuh kejanggalan. Kalau pemilihan RW tetap dijalankan tanpa perbaikan, masalah yang sama pasti terulang,” tegas Anne, salah satu perwakilan warga Greenbay, di Kantor Balai Kota DKI, Selasa (12/8/2025).
Mereka juga menyesalkan sikap Kelurahan Pluit yang dianggap berat sebelah dan tidak mengambil langkah tegas, meski sudah dua kali musyawarah berlangsung dengan suasana panas dan penuh perdebatan.
“Kami masih kecewa. Meski diawasi pihak kelurahan, pemilihannya tetap terasa sudah dikondisikan. Itu sebabnya kami melayangkan surat resmi,” ucapnya.
Anne menekankan bahwa aksi ini bukan untuk mencari sensasi, melainkan untuk memperjuangkan hak demokrasi seluruh warga.
“Keputusan memilih RW seharusnya ada di tangan warga, bukan ditentukan segelintir orang. Kalau tidak ada transparansi, pemilihan lebih baik dibatalkan sementara,” pungkasnya.
Berikan Reaksi Anda






