Satu Tahun Tak Bisa Berantas Pungli di Sekolah, Paslon ERA Siap Mundur Jika Terpilih

PALEMBANG (lampunggo) - Komitmen kuat ditunjukkan pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel Nomor Urut 2, Eddy Santana Putra dan Riezky Aprilia (ERA) untuk menghapus segala jenis pungutan liar (pungli) di sekolah. 

Bahkan, keduanya siap mundur dari jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel apabila nantinya tidak bisa memberantas pungli dalam waktu satu tahun kepemimpinan. Hal itu ditegaskan Eddy saat debat ketiga Pilkada Sumsel yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Kamis (21/11). 

"Jika dalam satu tahun kami tidak berhasil menghilangkan pungli di sekolah, kami akan mundur dari jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel," kata Eddy saat memaparkan visi dan misinya. 

Dia mengatakan, pendidikan menjadi solusi bagi masyarakat untuk lepas dari jerat kemiskinan. Melalui pendidikan, masyarakat Sumsel dapat mengelola sumber daya alam Sumsel yang melimpah. 

Menurut Eddy, berbagai permasalahan Provinsi Sumsel seperti kemiskinan dan pengangguran disebabkan kurangnya daya saing masyarakat. 

"Sumsel ini kaya tapi hampir satu juta rakyatnya miskin. Untuk itu, kami hadir dengan menawarkan solusi baru di bidang pendidikan," kata Eddy.

Perhatiannya di sektor pendidikan salah satunya dengan memberikan program insentif kepada seluruh tenaga pendidik, mulai dari penjaga sekolah, satpam, hingga guru-guru. 

"Kami juga akan meluncurkan program satu desa lima sarjana untuk mencetak generasi muda unggul, dengan fokus utama pada anak petani,"  katanya.

Di bidang kesehatan, Eddy berjanji akan menghadirkan layanan berobat gratis dan meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan, dengan cara menambah jumlah Puskesmas dan memberikan insentif kepada tenaga kesehatan.

Terakhir, dalam bidang ekonomi, ia akan fokus pada pengembangan UMKM dengan mempermudah akses pinjaman modal usaha, guna mengurangi tingkat pengangguran yang masih tinggi di Sumsel.(rml/red)