Lampung Luncurkan Sistem Baru Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Data

BANDAR LAMPUNG, Lampunggo.com — Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan sebuah sistem kerja inovatif yang bertujuan mentransformasi cara penanganan masalah sosial, khususnya kemiskinan ekstrem. 

Melalui pembentukan Project Management Office (PMO), strategi penanggulangan kini difokuskan pada pemanfaatan data real-time, keterlibatan multipihak, dan teknologi digital yang saling terintegrasi.

Pendekatan ini menggeser pola kerja konvensional yang cenderung sektoral menjadi model kerja kolaboratif. PMO tidak hanya menghimpun dan memverifikasi data penerima manfaat, tetapi juga menjadi ruang bersama antarinstansi—mulai dari OPD, BPS, pemerintah kabupaten/kota, hingga sektor swasta dan komunitas—untuk menyusun intervensi berbasis bukti dan hasil.

"PMO ini seperti ruang komando berbasis data, tempat kita bisa langsung lihat mana program yang berjalan baik, mana yang tidak, dan kenapa," ujar seorang pejabat di lingkungan Pemprov.

Fokus utamanya adalah mempercepat proses identifikasi keluarga rentan, menyederhanakan birokrasi penyaluran bantuan, dan mengurangi tumpang tindih anggaran serta kebocoran program sosial. Sistem ini juga memberi ruang bagi masyarakat sipil untuk turut mengawasi pelaksanaan bantuan, guna memastikan transparansi dan akuntabilitas di lapangan.

Lebih dari sekadar alat bantu, PMO disebut-sebut sebagai pondasi awal menuju reformasi menyeluruh dalam perencanaan pembangunan berbasis data. Pemprov Lampung percaya bahwa langkah ini akan membuka jalan bagi perencanaan yang lebih tepat sasaran, efisien, dan responsif terhadap dinamika sosial ekonomi masyarakat.

Dengan pendekatan yang adaptif dan terbuka terhadap kolaborasi, Lampung menunjukkan arah baru dalam manajemen pembangunan daerah: dari yang reaktif menjadi preventif, dari birokratis menjadi solutif. (**)