Harimau Sumatera Tewaskan Dua Warga dan Timbulkan Kecemasan, Pj Bupati Lambar Minta (BKSDA) Bengkulu-Lampung Segera Ambil Tindakan
LAMPUNG BARAT (lampunggo.com)-Pj Bupati Lampung Barat, Nukman, meminta pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung untuk secepatnya mengambil tindakan terhadap Harimau Sumatera yang telah menyebabkan kecemasan di kalangan warga setempat.
Nukman menekankan pentingnya tindakan cepat untuk mengkarantina harimau tersebut guna menghindari lebih banyak insiden.
"Kami berharap agar harimau yang telah membuat resah masyarakat di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) ini dapat segera ditangani, dengan melakukan karantina sebagai langkah minimal," ujar Nukman.
Beliau juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di lahan pertanian. Nukman menyarankan agar warga tidak pergi sendirian saat memetik hasil bumi seperti kopi atau durian, melainkan mengajak teman untuk saling membantu jika terjadi bahaya.
Lebih lanjut, Nukman menghimbau masyarakat untuk tidak bertindak sendiri dalam menangkap hewan buas yang terlihat berkeliaran, guna menghindari risiko kejadian yang tidak diinginkan.
Sebagai respons terhadap serangan harimau yang telah menewaskan dua warga, BKSDA Bengkulu-Lampung telah menginstal perangkap kandang dan kamera di lokasi kejadian.
"Kami telah memasang perangkap dan kamera untuk mencegah kejadian serupa serta mengurangi kekhawatiran di kalangan masyarakat," kata Joko Susilo, Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung.
Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) dari SKW III Lampung telah dikerahkan untuk mengevakuasi dan mencari Harimau Sumatera yang telah menyebabkan kekhawatiran di antara warga.
Kasus ini mengikuti setelah penemuan Sahri bin Saprak (28), warga Pekon Bumi Hantatai, Bandar Negeri Suoh, yang meninggal dengan kondisi tragis di kebunnya, diduga kuat akibat serangan harimau, pada dini hari Kamis, 22 Februari 2024.
Ini merupakan insiden kedua setelah Gunarso, warga Pemangku Sumber Agung II, Pekon Simber Agung, Kecamatan Suoh, ditemukan meninggal dalam kondisi serupa pada 8 Februari, menimbulkan dugaan serangan dari harimau yang sama. (RED)
Berikan Reaksi Anda