Ibadah Puasa: Jalan Menuju Khairu Ummah

Mar 10, 2025 - 17:51
Mar 10, 2025 - 18:00
 0
Ibadah Puasa: Jalan Menuju Khairu Ummah

Oleh : Junaidi Jamsari

Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung

Setelah sembilan hari menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan, sudahkah kita merenungi sejauh mana perjalanan spiritual kita? Masihkah semangat ibadah kita terjaga seperti awal Ramadan? Adakah keimanan kita kian menguat, ketakwaan kita kian mendalam, dan kerinduan kita akan ridha-Nya semakin membuncah? Ataukah Ramadan hanya berlalu seperti angin gurun yang menghapus jejak kaki di atas pasir—datang tanpa bekas, pergi tanpa makna?

Sayangnya, bagi sebagian orang, Ramadan hanya menjadi momen jeda dari kemaksiatan. Selama bulan suci ini, banyak yang tampak antusias menebar kebaikan: berzakat, berinfak, bersedekah, bahkan memperbaiki perilaku. Namun, ketika bulan Ramadan usai, tak sedikit yang kembali terjerumus dalam praktik riba, korupsi, penipuan, dan transaksi haram. Seolah cahaya Ramadan hanya sebatas seremonial tahunan, bukan titik balik spiritual yang hakiki.

Padahal, di antara berbagai bentuk ibadah, puasa adalah satu-satunya ibadah yang pahalanya secara langsung dijanjikan oleh Allah sendiri. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan, "Setiap amal anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendirilah yang akan membalasnya." Inilah keistimewaan puasa—ia adalah ibadah yang membentuk relasi batin yang paling murni antara hamba dan Tuhannya.

Allah Swt pun telah menegaskan tujuan agung dari ibadah puasa melalui firman-Nya: la‘allakum tattaqun (agar kamu bertakwa), la‘allakum tasykurun (agar kamu bersyukur), dan la‘allakum yarsyudun (agar kamu mendapat petunjuk). Tiga pilar ini—takwa, syukur, dan petunjuk—adalah fondasi utama terbentuknya khairu ummah, umat terbaik yang berlandaskan iman dan amal saleh.

Maka, marilah kita jadikan Ramadan bukan sekadar rutinitas, tetapi momentum pembentukan jati diri spiritual dan moral sebagai pribadi yang bertakwa. Sebab hanya dengan ketakwaan yang konsisten dan syukur yang mendalam, kita bisa menapaki jalan menuju khairu ummah yang diridhai-Nya.

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow