Kerjasama Budidaya Lobster Lampung-Vietnam Dorong Teluk Semaka Tanggamus Menjadi Lumbung Lobster

Feb 8, 2024 - 07:48
Feb 8, 2024 - 07:53
 0
Kerjasama Budidaya Lobster Lampung-Vietnam Dorong Teluk Semaka Tanggamus Menjadi Lumbung Lobster

BANDARLAMPUNG (lampunggo.com)-Pembudidaya dan nelayan lokal di Teluk Semaka, Kabupaten Tanggamus, bersiap untuk mengambil langkah besar dalam industri perikanan lobster berkat kerjasama baru dengan Vietnam. 

Kerjasama ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Lampung, yang dipimpin oleh Gubernur Arinal Djunaidi, dengan tujuan mengembangkan lebih lanjut komoditas perikanan andalan daerah ini.

"Perjalanan saya ke Vietnam enam bulan yang lalu, atas fasilitasi Duta Besar Indonesia di sana, adalah titik awal dari usaha kami untuk membangun sebuah masa depan yang lebih baik bagi budidaya lobster di Lampung," ucap Gubernur Djunaidi.

Kerjasama ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas budidaya lobster di Lampung tetapi juga sebagai langkah strategis dalam memerangi perdagangan ilegal benih lobster yang selama ini menjadi tantangan. Dengan adanya pengawasan dan pengelolaan yang lebih baik, diharapkan tidak akan ada lagi penjualan benih lobster secara ilegal.

Gubernur Djunaidi juga menyoroti potensi ekonomi yang signifikan dari budidaya lobster ini, dengan menunjukkan perbedaan harga jual lobster dari tingkat nelayan hingga ekspor. 

"Kami sudah membentuk kesepakatan untuk melakukan pembesaran dan budidaya lobster di Teluk Semaka, di Kabupaten Tanggamus. Dengan harapan tidak ada penjualan benih bening lobster ilegal dan lobster yang ada bisa dimanfaatkan dengan bijak," katanya.

Dia melanjutkan diharapkan pula pemerintah pusat dapat membantu pemerintah daerah selain menjaga keberadaan benih bening lobster di daerah penghasil seperti Kabupaten Pesisir Barat dari perdagangan ilegal, juga bisa memanfaatkan potensi besar produksi lobster untuk meningkatkan pendapatan daerah.

"Saat ini lobster ditingkat nelayan dijual Rp20 ribu per kilogram saat dibawa ekspor menjadi Rp90 ribu per kilogram, dan ini bisa kembali ke sini lagi dengan harga Rp2 juta per kilogram. Jadi harapannya daerah bisa dibantu mengatasi persoalan ini agar potensi lobster yang ada tidak hilang dan jadi pendapatan daerah bahkan nasional," tambahnya dikutip dari antara.

Menurut dia, dengan adanya kerjasama dan kesepakatan tersebut dapat memaksimalkan budidaya lobster asal Lampung untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya dan meningkatkan pendapatan daerah. (RED)

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow