Gubernur Mirza dan Wamen Dzulfikar Duduk Semeja: Obrolan Kopi Demi Perlindungan Migran
"Kita harus membentuk pekerja migran yang tidak hanya kompeten, tetapi juga tangguh secara mental. Pembinaan dan pelatihan harus berjalan beriringan dengan penguatan nilai-nilai moral dan nasionalisme," tegas Gubernur Rahmat.
_bersama_Gubernur_Lampung_WhatsApp_Image_2025-07-04_at_11.31.15.jpeg)
PALANGKARAYA, Lampunggo.com — Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, menghadiri forum diskusi bertajuk Ngobrol Seputar Pekerja Migran Indonesia (NGOPI) bersama Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, sejumlah kepala daerah, dan pemangku kepentingan lainnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Forum yang diselenggarakan dalam suasana informal namun substansial ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadirkan perlindungan menyeluruh bagi pekerja migran Indonesia.
Dalam sambutannya, Wamen Dzulfikar menegaskan bahwa pekerja migran tidak hanya menjadi pilar ekonomi, tetapi juga membawa citra dan martabat bangsa ke luar negeri. Oleh karena itu, menurutnya, kualitas sumber daya manusia yang diberangkatkan harus menjadi perhatian utama sejak dari daerah asal.
"Pekerja migran harus dipersiapkan secara utuh, tidak hanya dari sisi keterampilan, tapi juga mental dan karakter. Ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah pusat dan daerah," ujar Dzulfikar.
Berbagai isu strategis dibahas dalam forum ini, termasuk peningkatan kualitas SDM, penyediaan program pelatihan dan sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar global, serta penguatan sistem perlindungan dari hulu hingga hilir. Salah satu fokus yang menjadi perhatian bersama adalah upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif di kalangan calon pekerja migran usia produktif.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, dalam forum tersebut juga menekankan pentingnya pembinaan karakter sebagai fondasi utama kesiapan tenaga kerja.
"Kita harus membentuk pekerja migran yang tidak hanya kompeten, tetapi juga tangguh secara mental. Pembinaan dan pelatihan harus berjalan beriringan dengan penguatan nilai-nilai moral dan nasionalisme," tegas Gubernur Rahmat.
Para kepala daerah yang hadir menyatakan komitmennya untuk memperkuat peran Pusat Layanan Migran Terpadu (PLMT) di wilayah masing-masing, sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan layanan perlindungan sejak dari daerah asal.
Forum NGOPI ini merupakan bagian dari inisiatif kolaboratif Kementerian P2MI dalam menghadirkan ruang dialog terbuka yang menjembatani koordinasi antara pusat dan daerah. Melalui pendekatan yang inklusif dan partisipatif, pemerintah berupaya membangun sistem perlindungan pekerja migran yang berkelanjutan dan responsif terhadap tantangan zaman. (**)
sumber: www.bp2mi.go.id
Berikan Reaksi Anda






