Sidak Pasar Natar, Gubernur Lampung Geram Temukan Harga Minyak Goreng Melebihi HET

Aug 22, 2025 - 15:26
 0
Sidak Pasar Natar,  Gubernur Lampung Geram Temukan Harga Minyak Goreng Melebihi HET

LAMPUNG SELATAN, Lampunggo.com — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dibuat terkejut saat meninjau langsung harga kebutuhan pokok di Pasar Natar, Lampung Selatan, Jumat (22/8/2025).

Dalam sidak tersebut, ia mendapati minyak goreng kemasan masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp15.700 per liter.

Di sejumlah kios, minyak goreng bahkan dipasarkan hingga Rp17.000 per liter. Temuan itu membuat orang nomor satu di Lampung tersebut mempertanyakan alasan tingginya harga, padahal Lampung merupakan salah satu sentra produksi kelapa sawit terbesar di Indonesia.

“Seharusnya kita yang jadi penghasil sawit, harga minyak lebih terjangkau. Tapi kenyataannya justru lebih mahal dari HET. Ini jelas tidak masuk akal,” ujar Rahmat dengan nada tegas saat berbincang dengan pedagang.

Seorang pedagang mengungkapkan, tingginya harga jual dipengaruhi harga modal. “Barang masuk ke kami sudah Rp16.000, jadi tidak mungkin dijual Rp15.700. Apalagi sebagian besar stok datang dari luar Lampung,” kata pedagang tersebut.

Mendengar penjelasan itu, Gubernur menilai ada masalah serius dalam rantai distribusi minyak goreng. Ia menegaskan perlunya pembenahan tata niaga agar masyarakat tidak terus-menerus dirugikan.

“Lampung ini lumbung sawit, tapi warganya beli minyak lebih mahal. Ini harus kita selesaikan bersama pemerintah pusat dan Bulog supaya distribusi lancar dan harga sesuai aturan,” tandasnya.

Selain soal harga minyak, pedagang juga menyampaikan keluhan mengenai fasilitas pasar. Mereka menilai akses ke lantai dua sangat terbatas karena hanya ada satu tangga. Kondisi itu membuat kios di atas sepi pembeli.

Rahmat berjanji akan menugaskan tim untuk mencari solusi agar aktivitas ekonomi di lantai atas tidak mati suri. “Kita akan pelajari untuk penambahan akses agar semua pedagang bisa merasakan manfaat pasar ini,” katanya.

Dari hasil pemantauan, harga sebagian besar kebutuhan pokok lain masih terbilang stabil. Namun, Rahmat mengingatkan jajarannya agar menjaga kestabilan harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Turut mendampingi dalam sidak tersebut Kepala Bulog Lampung, Nurman Susilo, yang memastikan pasokan beras SPHP di daerah cukup aman. Distribusinya juga akan diperluas hingga pasar tradisional. Hadir pula Plt Kepala Bappeda Lampung, Anang Risgiyanto, Kepala Disperindag Lampung, Evie Fatmawaty, dan Kepala UPT Pasar Natar, Yusna Liana.

Sidak Gubernur ke Pasar Natar berlangsung tak lama setelah pemerintah pusat menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah ke-130, yang dipimpin Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir. Dalam rapat itu, daerah diminta lebih aktif menahan laju inflasi, terutama yang dipicu harga pangan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi nasional pada Juli 2025 naik ke 2,37% (yoy), dari sebelumnya 1,87% di Juni. Komoditas penyumbang utama inflasi adalah beras, bawang merah, tomat, dan cabai rawit.

Sementara di Lampung, Indeks Perkembangan Harga (IPH) sempat turun -0,06% per 15 Agustus. Namun, harga minyak goreng kemasan, khususnya merek Minyakita, justru masih sulit ditekan. Rata-rata harganya masih bertahan di kisaran Rp15.500–Rp17.000 per liter di beberapa wilayah, termasuk Kota Metro dan Lampung Selatan.

Selain minyak, beras juga menjadi perhatian. Harga beras medium Agustus tercatat Rp14.012 per kilogram (naik 1,15%), beras premium Rp15.435 (naik 0,82%). Sementara bawang merah melambung 14,57%, telur ayam naik 0,47%, sedangkan cabai rawit justru anjlok 16,76% dan cabai merah turun tipis 0,03%. (**)

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow