Gubernur Lampung Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Bentuk SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045

May 21, 2025 - 17:01
May 21, 2025 - 17:01
 0
Gubernur Lampung Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Bentuk SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045

BANDARLAMPUNG (Lampunggo): Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong kolaborasi lintas sektor demi menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menekankan pentingnya peningkatan mutu pendidikan sebagai langkah strategis dalam memperbaiki posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di provinsi tersebut.

Menurut Rahmat, IPM Lampung masih berada di posisi ke-20 secara nasional dan menjadi yang terendah di wilayah Sumatera. Kondisi ini, kata dia, disebabkan oleh belum optimalnya kualitas layanan pendidikan di berbagai jenjang.

“Bonus demografi harus menjadi peluang emas. Tapi kalau kualitas SDM tidak diperbaiki, maka kemajuan tidak akan dinikmati oleh masyarakat kita sendiri,” kata Gubernur dalam keterangannya di Bandarlampung, Rabu.

Ia memaparkan bahwa 68 persen penduduk Lampung saat ini berada pada usia produktif, yakni antara 15 hingga 65 tahun. Situasi ini membuka kesempatan besar untuk meraih puncak bonus demografi sebelum tahun 2028, asalkan dikelola dengan strategi pendidikan dan ketenagakerjaan yang terintegrasi.

Namun demikian, lanjut Rahmat, masih banyak tantangan yang harus diatasi. Salah satunya adalah rendahnya angka partisipasi pendidikan lanjutan. Hanya sekitar 21-22 persen lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi, dan kurang dari 65 persen lulusan SMP yang berhasil masuk ke jenjang SMA atau sederajat.

Ironisnya, dari sekitar 30.000 lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya di Lampung, hanya sekitar 800 orang yang diserap oleh industri lokal. Hal ini diperparah dengan keterbatasan jumlah industri yang hanya mencapai 200 perusahaan. Bahkan, dari 2.000 lowongan kerja yang tersedia untuk lulusan sarjana, lebih dari separuhnya justru diisi oleh tenaga kerja dari luar daerah.

Gubernur juga menyoroti lemahnya koordinasi antar jenjang pendidikan di Lampung. Menurutnya, sistem pendidikan berjalan terpisah tanpa adanya visi jangka panjang yang selaras. Ia menekankan perlunya penyusunan kurikulum berjenjang dan pengetatan standar kompetensi dan kelulusan.

“Selama ini, yang dikejar hanya kelulusan, bukan kompetensi. Ini yang harus diubah. Sekolah, kampus, dan dunia usaha harus duduk bersama membentuk sistem pendidikan yang menyatu dari awal hingga akhir,” jelasnya.

Mengakhiri keterangannya, Rahmat mengajak semua elemen—baik pemerintah pusat, swasta, lembaga pendidikan, hingga masyarakat—untuk bersatu mendukung agenda pembangunan SDM Lampung.

“Periode 2025-2030 adalah masa krusial dalam menyiapkan generasi emas. Anak-anak SMP dan SMA saat ini adalah para pemimpin masa depan. Maka kita wajib mengawal mereka dari sekarang,” tegasnya. (red)

Sumber : Antara

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow