Lurah Pluit Tanggapi Persoalan Warga Greenbay, Motif Pengondisian RT/RW Masih Jadi Sorotan

Kepala Kelurahan Pluit, Ahmad Faizal, angkat bicara terkait dugaan adanya Ketua RT yang tidak berdomisili di kawasan Greenbay namun tetap terpilih.

Aug 4, 2025 - 21:48
 0
Lurah Pluit Tanggapi Persoalan Warga Greenbay, Motif Pengondisian RT/RW Masih Jadi Sorotan

Jakarta Utara – Kepala Kelurahan Pluit, Ahmad Faizal, angkat bicara terkait dugaan adanya Ketua RT yang tidak berdomisili di kawasan Greenbay namun tetap terpilih. Salah satu kasus yang disorot warga adalah RT03 atas nama Surianto Haslim, yang disebut-sebut tidak tinggal di apartemen tersebut.

"Kalau secara administratif kita cek memang sudah sesuai. Tapi soal domisili, kita perlu pembuktian lebih lanjut. Kami akan lakukan klarifikasi dan evaluasi," kata Faizal saat dikonfirmasi empat hari lalu, dipublikasikan, Senin (4/8/2025).

Faizal menambahkan bahwa ke depan, pihak kelurahan akan memastikan bahwa syarat domisili seperti KTP dan KK minimal tiga tahun berturut-turut akan jadi pertimbangan utama dalam pemilihan RT maupun RW.

Lebih lanjut, dugaan tidak berdomisilinya RT03 mencuat setelah insiden kecelakaan yang dialami salah satu warga. Ketika petugas keamanan mencoba menghubungi ketua RT, mereka kesulitan karena tidak memiliki nomor kontak dan tidak mengenal siapa ketua RT-nya.

“Kalau RT-nya siapa, maaf Pak, kami tidak tahu. Tidak pernah kelihatan,” kata salah satu petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya.

Warga lainnya pun membenarkan kondisi tersebut. “Seingat saya, RT itu memang tidak tinggal di sini. Nama ada, tapi orangnya tidak pernah terlihat,” ujar seorang warga Tower C.

Sebelumnya, Suhari seorang kepentingan memiliki aset di Greenbay, secara terbuka membongkar dugaan permainan dalam pemilihan RT hingga RW. Ia menilai bahwa proses tersebut hanya dikuasai oleh kelompok RW aktif, yang berupaya mempertahankan posisi dengan cara yang tidak transparan.

“Saya tahu persis ada RT yang tidak tinggal di sini tapi diloloskan. Pemilihan kemarin itu sudah dikondisikan, orang-orang RW lama semua yang pasang orangnya,” tegas Suhari.

Penolakan warga juga mengarah pada penetapan Tata Tertib (Tatib) pemilihan RW10 yang dinilai disusun sepihak. Proses musyawarah dianggap tidak melibatkan semua tower secara adil, dan hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat RW aktif, termasuk Joni dan Sekretaris RW Zakir.

“Tatib itu kami tidak tahu kapan disusun, siapa yang menyusun, dan siapa yang hadir. Ini jelas tidak mencerminkan demokrasi,” kata Anne Warga Tower C.

Penolakan terhadap proses pemilihan RW tidak hanya datang dari satu atau dua orang. Warga dari Tower C, J, A dan H telah menandatangani surat mosi tak percaya yang kemudian diserahkan ke Kelurahan Pluit.

“Ini bukan soal siapa yang jadi RW, tapi soal hak demokrasi kita sebagai warga. Prosesnya harus terbuka dan adil,” tegas Suwandi 

Sebagai bentuk pengawasan, warga juga menggandeng LSM untuk mengawal proses pemilihan RW ini agar tidak diwarnai manipulasi.

Warga meminta agar seluruh proses pemilihan RW diulang dari awal dengan mekanisme yang lebih transparan dan berbasis keterlibatan warga secara langsung. Mereka juga menyoroti sikap kelurahan yang terkesan membiarkan proses yang tidak netral tersebut.

“Kalau Kelurahan tidak netral, lebih baik Pemkot turun tangan. Jangan sampai Greenbay jadi alat kekuasaan sekelompok orang,” pungkas Suhari.'

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow