Kasus Penganiayaan di Kantor BKD Lampung, Polisi Belum Menetapkan Tersangka

BANDARLAMPUNG (lampunggo.com)-Pihak Kepolisian Resort Kota Bandar Lampung belum menetapkan tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengguncang Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung. 

Meskipun demikian, penanganan kasus ini telah mencapai tahap baru, yakni dari penyelidikan kini naik ke tahap penyidikan. Keputusan untuk meningkatkan status kasus penganiayaan di BKD Provinsi Lampung ini diambil setelah dilakukan gelar perkara pada Senin (21/8/2023).

Langkah selanjutnya yang akan diambil adalah menetapkan tersangka yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.

Kompol Dennis Arya Putra menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian langkah penyelidikan yang melibatkan pemeriksaan saksi-saksi serta olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang kejadian tersebut.

"Selama ini kami telah mendengarkan keterangan dari berbagai pihak yang terlibat, termasuk kami mengambil keterangan dari saksi tambahan," jelasnya.

Total 14 orang saksi telah dimintai keterangan, terbagi dalam dua sesi pemeriksaan. Delapan orang dimintai keterangan dalam sesi pertama, diikuti oleh enam orang dalam sesi kedua.

Meski begitu, upaya penentuan status hukum dan motif penganiayaan ini menghadapi kendala, terutama karena kerusakan pada sistem CCTV di lokasi kejadian. Pihak kepolisian tengah berupaya mengidentifikasi penyebab rusaknya CCTV tersebut.

Namun demikian, dalam hal penetapan tersangka, Kompol Dennis Arya Putra menekankan bahwa langkah tersebut masih memerlukan pendalaman lebih lanjut sebelum identitas tersangka dapat ditetapkan.

"Kami masih terus melakukan pendalaman," ujarnya.

Kepolisian juga tengah berusaha untuk mengklarifikasi apakah hanya individu dengan inisial "DRZ" yang terlibat, atau mungkin ada pihak lain yang juga terlibat dalam aksi penganiayaan ini.

"Pendalaman masih dilakukan untuk memastikan hal tersebut," pungkasnya. (RED)