Kasus Bayi Alesha, Gubernur Lampung Minta RSUDAM Benahi Pelayanan

BANDAR LAMPUNG, Lampunggo.com– Tragedi wafatnya bayi berusia dua bulan, Alesha Erina Putri, di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) menjadi sorotan publik sekaligus ujian serius bagi pelayanan kesehatan di rumah sakit rujukan milik Pemerintah Provinsi Lampung.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan, peristiwa ini tidak boleh dianggap sepele. 

Menurutnya, kasus tersebut harus menjadi titik balik bagi RSUDAM untuk memperbaiki mutu layanan sekaligus mengembalikan kepercayaan masyarakat.

“Kami sangat prihatin. Atas nama pemerintah provinsi, saya menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien. Kejadian ini harus menjadi pelajaran agar pelayanan RSUD Abdul Moeloek semakin transparan, profesional, dan manusiawi,” ujar Gubernur Mirza saat dimintai keterangan, Jumat (22/8/2025).

Ia juga menginstruksikan manajemen RSUDAM agar melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran etik hingga praktik tidak semestinya terkait pengadaan maupun penggunaan alat medis.

“Jika memang ada penyimpangan, segera diproses sesuai mekanisme yang berlaku. Dewan etik rumah sakit harus bekerja cepat, dan bila terbukti, sanksi harus dijatuhkan tanpa kompromi,” tegasnya.

Rahmat Mirzani menambahkan, Pemprov Lampung akan mendampingi RSUDAM melakukan perbaikan sistemik. Tujuannya, agar kasus serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari.

“Kami ingin memastikan layanan rumah sakit daerah ini betul-betul hadir untuk rakyat. Insya Allah, kami bersama manajemen akan memperbaiki sistem agar tragedi semacam ini tidak terulang,” katanya.

Diketahui, RSUDAM saat ini masih melakukan investigasi internal terkait meninggalnya bayi Alesha pada Selasa (19/8/2025) usai menjalani operasi. Alesha, putri pasangan Sandi Saputra (27) dan Nida Usofie (23) asal Way Urang, Kalianda, Lampung Selatan, sebelumnya didiagnosis menderita gangguan usus Hirschprung (Hispro) dan dirawat sejak 9 Juli 2025. (**)