Presentase Penduduk Miskin Lampung Turun pada Periode Maret 2023

Jul 18, 2023 - 01:37
 0
Presentase Penduduk Miskin Lampung Turun pada Periode Maret 2023

BANDAR LAMPUNG (LG)--Persentase penduduk miskin di Provinsi Lampung menurun sekitar 11,11 persen pada periode Maret 2023, menurun 0,33 persen poin terhadap September 2022 dan menurun 0,46 persen poin terhadap Maret 2022. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, dalam keterangan resminya mengatakan, dalam kurun beberapa waktu angka kemiskinan terus mengalami penurunan.

Atas Parlindungan Lubis, menjelaskan jumlah penduduk miskin yaitu penduduk dengan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 970,67 ribu orang. 

"Kondisi ini lebih baik dibandingkan kondisi pada bulan September 2022 yang mencapai 995,59 ribu, turun 24,92 ribu orang," ujarnya Senin, 17 Juli 2023. 

Kemudian terkait persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2022 sebesar 8,34 persen, turun menjadi 8,02 persen pada Maret 2023 atau sebesar 0,32 poin. 

"Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2022 sebesar 12,96 persen, turun menjadi 12,65 persen pada Maret 2023 atau sebesar 0,31 poin," katanya. 

Jika dibanding September 2022, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan turun sebanyak 6,2 ribu orang dari 239,11 ribu orang pada September 2022 menjadi 232,96 ribu orang pada Maret 2023. 

Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 18,8 ribu orang, dari 756,48 ribu orang pada September 2022 menjadi 737,71 ribu orang pada Maret 2023.

Menurutnya secara umum dalam beberapa tahun terakhir, tingkat kemiskinan di Provinsi Lampung mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Tapi ada pengecualian pada maret 2015 dan Maret 2021 terjadi kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin.

Pada periode Maret 2015 dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.

“Sementara pada periode Maret 2021 disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan kenaikan harga barang kebutuhan pokok,” jelasnya. (RED)

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow