Perayaan HUT Ke-32 Lampung Barat, Pelestarian Olahraga Tradisional demi Warisan Leluhur

LAMPUNG BARAT (lampunggo.com)-Pemerintah Kabupaten Lampung Barat meriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-32 dengan menggelar berbagai perlombaan olahraga tradisional, termasuk Paku Sukha, Atunan, dan Paku Gudu.

Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat, termasuk Penjabat (Pj) Bupati Nukman, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Dra. Zelda Naturi Nukman, serta Kepala Perangkat Daerah, turut berpartisipasi dalam lomba ini.

Nukman secara resmi membuka kegiatan perlombaan olahraga tradisional ini sebagai bagian dari perayaan HUT ke-32 Lampung Barat. Dia menekankan bahwa perlombaan ini bukan hanya untuk menjaga kebugaran tubuh tetapi juga untuk memperkuat silaturahmi di antara pegawai. Lebih lanjut, Nukman menyatakan tujuan lain dari acara ini adalah melestarikan permainan tradisional Indonesia yang mulai terlupakan.

Dalam pandangan Nukman, pelestarian olahraga tradisional adalah suatu keharusan, dan dia berharap agar warisan leluhur dapat dijaga dan dirawat dengan baik. Meskipun zaman telah modern, Nukman mengungkapkan dukungannya untuk terus mengadakan permainan olahraga tradisional dalam momen perayaan hari bersejarah, khususnya di Lampung Barat.

Nukman berharap bahwa kegiatan semacam ini dapat terus diadakan setiap tahunnya sebagai upaya berkelanjutan dalam melestarikan olahraga budaya tradisional.egawai Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat, termasuk Penjabat (Pj) Bupati Nukman, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Dra. Zelda Naturi Nukman, serta Kepala Perangkat Daerah, turut berpartisipasi dalam lomba ini.

Nukman secara resmi membuka kegiatan perlombaan olahraga tradisional ini sebagai bagian dari perayaan HUT ke-32 Lampung Barat. Dia menekankan bahwa perlombaan ini bukan hanya untuk menjaga kebugaran tubuh tetapi juga untuk memperkuat silaturahmi di antara pegawai. Lebih lanjut, Nukman menyatakan tujuan lain dari acara ini adalah melestarikan permainan tradisional Indonesia yang mulai terlupakan.

Dalam pandangan Nukman, pelestarian olahraga tradisional adalah suatu keharusan, dan dia berharap agar warisan leluhur dapat dijaga dan dirawat dengan baik. Meskipun zaman telah modern, Nukman mengungkapkan dukungannya untuk terus mengadakan permainan olahraga tradisional dalam momen perayaan hari bersejarah, khususnya di Lampung Barat.

Nukman berharap bahwa kegiatan semacam ini dapat terus diadakan setiap tahunnya sebagai upaya berkelanjutan dalam melestarikan olahraga budaya tradisional. (RED)