Batin Wulan Pacu Regenerasi Senam Ritmik Lampung Demi Raih Medali PON

BANDARLAMPUNG, Lampunggo.com— Ketua Umum Persatuan Senam Indonesia (Persani) Provinsi Lampung, Purnama Wulansari Mirzani, mengunjungi pusat latihan Senam Ritmik Lampung di Gedung Idola, Pakis Kawat, Bandarlampung, sebagai bentuk dukungan terhadap proses pembinaan atlet muda.
Dalam kunjungan tersebut, sosok yang akrab disapa Batin Wulan itu tampak antusias melihat kemampuan pesenam usia dini yang berlatih intensif di bawah arahan para pelatih berpengalaman.
“Fondasi teknik yang mereka bangun sejak kecil ini luar biasa. Ini menjadi kunci agar kita mampu mencetak atlet unggulan secara berkesinambungan melalui sistem regenerasi yang utuh,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa pembinaan harus dilakukan secara serius dan terstruktur karena Persani Lampung menargetkan cabang senam sebagai lumbung medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Saya ingin semua pelatih menunjukkan komitmennya. Regenerasi atlet bukan hal yang bisa ditunda. PON ke depan harus menjadi ruang pembuktian Lampung,” tambah dia.
Pelatih Kepala Senam Ritmik Lampung, Yulianti, menjelaskan bahwa persiapan jangka panjang atlet berjalan sesuai rencana, termasuk menghadapi kejuaraan internasional.
Yuli akan bertolak ke Rio de Janeiro, Brasil, mendampingi pesenam andalan Lampung, Tri Wahyuni, dalam ajang 41st FIG Rhythmic Gymnastics World Championship pada 20–24 Agustus 2025.
“Kejuaraan dunia juga menjadi tolok ukur penerapan regulasi perlombaan nasional, jadi pengalaman ini akan sangat menentukan kesiapan menuju PON. Aturan FIG banyak diterapkan di PON sebelumnya,” ujar Yuli, mantan ratu Senam Ritmik Indonesia era 2000-an.
Ia menjelaskan, partisipasi dalam kompetisi internasional bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian penting dari penguatan mental dan teknik atlet.
“Kami sudah ikut liga Asia hingga dunia. Tri Wahyuni menjadi poros utama Lampung saat ini, sehingga jam terbang di luar negeri akan memperkuat karakternya ketika tampil di PON nanti,” jelasnya.
Di sektor regenerasi, Yuli menekankan bahwa Lampung telah membangun jenjang pembinaan dari usia dini, junior, hingga senior. Untuk mendampingi Tri Wahyuni di PON 2028, sudah disiapkan tiga pesenam muda yang mulai diorbitkan sejak tahun ini.
“Insya Allah, mereka punya cukup waktu menyesuaikan diri. Bahkan untuk PON 2032, bibit-bibit baru tengah kami siapkan sejak usia belasan. Artinya, proses regenerasi sudah kami pikirkan beberapa tahap ke depan,” ungkapnya.
Yuli menambahkan bahwa latihan senam ritmik Lampung tidak pernah berhenti, meski kalender PON telah berakhir. Latihan intensif tetap dijalankan mulai kategori tingkat dasar, junior, hingga senior setiap harinya.
“Senam ritmik butuh bakat sejak usia dini, tapi semangat dan dukungan dari orangtua juga sangat menentukan. Karena pembinaan ini bukan hanya soal biaya, tapi kesabaran, komitmen, dan pengorbanan waktu. Maka kami harap seluruh pihak mau bahu membahu memperkuat pembinaan berkelanjutan Lampung,” pungkasnya. (**)
Berikan Reaksi Anda






