WALHI Sumsel Sebut 94.000 Pohon di Sumsel Rusak Akibat Pemasangan APK Calon Kepala Daerah

Nov 20, 2024 - 08:16
 0
WALHI Sumsel Sebut 94.000 Pohon di Sumsel Rusak Akibat Pemasangan APK Calon Kepala Daerah

PALEMBANG (lampunggo) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Selatan menyoroti praktik pemasangan alat peraga kampanye (APK) yang semakin marak dilakukan pada pohon-pohon di wilayah Sumatera Selatan.

Berdasarkan data terbaru, lebih dari 94.000 pohon di 17 kabupaten/kota telah menjadi korban pemasangan APK sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 46 pasangan calon kepala daerah.

Kadiv Kampanye WALHI Sumsel, Febrian Putra Sopah mengatakan, tindakan ini merupakan bentuk vandalisme yang mencerminkan minimnya kesadaran lingkungan para calon pemimpin dan tim kampanye mereka.

"Pemasangan APK di pohon tidak hanya merusak estetika lingkungan, tetapi juga mengganggu fungsi ekologis pohon dan berpotensi mengancam keberlanjutannya. Ini bentuk pengabaian terhadap ruang publik dan nilai keberlanjutan," ujar Febrian.

Febrian menjelaskan pemasangan APK menggunakan paku atau lem dapat merusak kulit pohon, menghambat pertumbuhan, dan membuat pohon lebih rentan terhadap penyakit. Ia menekankan aksi semacam ini bertentangan dengan prinsip kampanye yang bertanggung jawab.

"Calon kepala daerah seharusnya menjadi contoh dalam menjaga lingkungan, bukan malah merusaknya," tegasnya.

WALHI Sumsel menilai lemahnya penegakan hukum dan minimnya regulasi yang tegas menjadi salah satu faktor penyebab praktik ini terus berlangsung. Padahal, Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 telah melarang pemasangan atribut kampanye di pohon.

Untuk mengatasi masalah ini, WALHI Sumsel mendesak beberapa langkah konkret. Diantaranya, meminta Bawaslu dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) segera menertibkan APK yang dipasang di pohon.  Calon pemimpin daerah diminta untuk mencopot APK yang telah terpasang di pohon dan menghentikan praktik serupa di masa mendatang.  WALHI juga menyerukan masyarakat Sumatera Selatan untuk tidak memilih calon yang merusak lingkungan melalui praktik ini.  

"Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang peduli terhadap lingkungan. Kami mengajak masyarakat untuk memilih calon yang menunjukkan komitmen terhadap kelestarian alam," pungkas Febrian.

WALHI Sumsel menegaskan akan terus memantau pelanggaran-pelanggaran serupa dan melanjutkan kampanye untuk melindungi lingkungan di Sumatera Selatan. "Kami akan berupaya memastikan pohon-pohon, sebagai bagian penting dari ekosistem, tetap terlindungi," tutup Febrian.(rml/red)

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow