Proyek Strategis Bendungan Margatiga di Lampung Diharapkan Selesai pada 2024
JAKARTA (lampunggo.com)--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menetapkan target penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, pada tahun 2024. Upaya percepatan penyelesaian proyek tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah kunjungan kerja beliau ke Provinsi Lampung beberapa waktu lalu.
Dalam keterangan resmi, Presiden Jokowi menyampaikan, "Untuk Bendungan Margatiga, semakin cepat selesai akan semakin baik. Saya ingin tahun depan sudah rampung, tapi memang masih ada sedikit persoalan di lapangan. Jadi tunggu kami selesaikan terlebih dahulu."
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pembangunan bendungan bertujuan meningkatkan volume tampungan air guna menjaga pasokan air irigasi ke lahan pertanian, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir. Bendungan Margatiga, yang mulai dibangun pada tahun 2017, diharapkan akan meningkatkan kapasitas tampungan air dan mendukung ketahanan pangan nasional di Provinsi Lampung.
Selain pembangunan bendungan, juga akan dibangun jaringan irigasi yang memungkinkan petani untuk meningkatkan jumlah tanaman per tahun dari satu kali tanam menjadi 2-3 kali tanam.
Bendungan Margatiga memiliki kapasitas tampung sebesar 42,31 juta meter kubik, luas genangan 2.217 hektar, dan tinggi bendungan 22,5 meter. Proyek konstruksi dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) melalui kerja sama operasi (KSO) dengan total anggaran sekitar Rp850 miliar.
Roy Panagom, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, menjelaskan bahwa Bendungan Margatiga akan berdampak positif terhadap pengairan di daerah irigasi di Provinsi Lampung yang mencakup 16.588 hektar lahan pertanian. Selain itu, bendungan ini juga akan meningkatkan pasokan air baku sebesar 0,8 meter kubik per detik untuk Kabupaten Lampung Timur.
Bendungan Margatiga, dengan tinggi panjang puncak 321,76 meter dan lebar puncak 7 meter, dibangun dengan konstruksi tipe urugan. Selain fungsi utamanya dalam pengairan dan pertanian, bendungan ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di sebagian wilayah di Bandar Lampung dan Lampung Timur. Selain itu, bendungan ini memiliki potensi untuk digunakan dalam konservasi air, penggelontoran air untuk mencegah intrusi air asin, serta sebagai daya tarik pariwisata. (RED)
sumber : Bisnis.com
Berikan Reaksi Anda