Nilai Bisnis Minyak Sawit Berpotensi Tembus Rp1.000 Triliun: Industri Sawit sebagai Penopang Ekonomi RI

Oct 13, 2024 - 10:57
Oct 13, 2024 - 10:58
 0
Nilai Bisnis Minyak Sawit Berpotensi Tembus Rp1.000 Triliun: Industri Sawit sebagai Penopang Ekonomi RI
foto : ilustrasi net

JAKARTA (Lampunggo): Indonesia terus mengokohkan posisinya sebagai produsen minyak sawit nomor satu di dunia, dengan potensi nilai bisnis yang semakin mencengangkan. Tidak hanya sebagai penopang utama ekspor dan devisa negara, minyak sawit juga menjadi penggerak perekonomian daerah. 

Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi minyak sawit Indonesia sepanjang semester I tahun 2024 telah mencapai 30,14 juta ton. Sementara itu, nilai ekspor minyak sawit periode Januari hingga Juli 2024 tercatat mencapai US$14,81 miliar atau sekitar Rp231 triliun.

Dalam upaya memaksimalkan potensi ini, hilirisasi minyak sawit telah menjadi salah satu prioritas utama pemerintah sejak 2011. Upaya ini dimulai dengan penerapan bea keluar atas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang berhasil dioptimalkan potensinya melalui hilirisasi, dengan produk turunannya yang meningkat drastis dari 48 jenis pada 2011 menjadi sekitar 200 jenis pada 2024.

Hilirisasi ini tidak hanya menambah variasi produk, namun juga menciptakan ketahanan ekonomi Indonesia dari fluktuasi harga komoditas global. Agus menambahkan bahwa pada tahun 2023, ekspor kelapa sawit dan turunannya mencapai US$28,45 miliar, menyumbang 11,6% dari total ekspor nonmigas.

Lebih jauh, sektor ini menyerap 16,2 juta tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung, menjadikannya elemen kunci dalam mengatasi jebakan pendapatan menengah (middle income trap).

Kontribusi minyak sawit terhadap PDB nasional pun tidak bisa diabaikan. Pada Triwulan II tahun 2024, sektor pengolahan kelapa sawit dan turunannya berkontribusi sekitar Rp193 triliun terhadap PDB nasional yang mencapai Rp5.536 triliun.

Diperkirakan, pada akhir tahun 2024, nilai ekonomi minyak sawit akan mencapai Rp775 triliun, dengan potensi mencapai lebih dari Rp1.000 triliun jika memperhitungkan produk hilir dan produk sampingan lainnya.

Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Institute (PASPI), Tungkot Sipayung, menyebutkan bahwa nilai bisnis minyak sawit saat ini bisa mencapai Rp1.000 triliun.

Dengan sekitar 200 jenis produk hilir yang terus berkembang, Tungkot optimis bahwa hilirisasi sawit di Indonesia masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, terutama di bawah pemerintahan Prabowo Subianto yang memiliki komitmen kuat untuk memperdalam hilirisasi.

Namun demikian, ia juga menekankan pentingnya peningkatan produktivitas perkebunan sawit, agar industri hilir tidak mengalami kekurangan bahan baku. Hilirisasi yang lebih mendalam dan produktivitas yang lebih tinggi diyakini akan membawa sektor minyak sawit Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, menjadikannya tulang punggung perekonomian nasional dalam jangka panjang. (RED) 

sumber : cncb

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow