BI Lampung dan Pemda Siap Pantau dan Intervensi Harga Beras dan Daging Ayam Jelang Akhir Tahun
BANDAR LAMPUNG (Lampunggo) : Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung bersama pemerintah daerah terus berkomitmen untuk memantau dan melakukan intervensi guna menjaga stabilitas harga komoditas, khususnya beras dan daging ayam, di tengah fluktuasi ekonomi menjelang akhir tahun.
Deputi Kepala Perwakilan BI Lampung, Achmad P Subarkah, menyatakan bahwa meskipun harga komoditas sepanjang 2024 hingga Agustus cenderung turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, potensi kenaikan harga tetap harus diantisipasi.
"Untuk menjaga perekonomian tetap stabil, kami bersama pemerintah daerah terus mencermati dinamika harga, terutama untuk komoditas pangan seperti beras dan daging ayam," ujar Achmad di Bandarlampung, Senin.
Beras dan daging ayam menjadi perhatian utama karena keduanya berpotensi menyumbang inflasi pada triwulan III 2024.
Menurut Achmad, beras memiliki probabilitas inflasi sebesar 58,33 persen, dengan andil inflasi rata-rata bulanan sebesar 7,81 persen. Sementara itu, daging ayam ras diperkirakan memiliki probabilitas inflasi sebesar 33,33 persen, dengan andil inflasi bulanan rata-rata mencapai 0,31 persen.
"Kami siap melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga, terutama karena saat ini produksi beras masih berada dalam masa panen gadu dan belum memasuki panen raya. Ada kekhawatiran bahwa pergeseran musim panen dapat memicu kenaikan harga pada September hingga Desember," jelasnya dikutip dari antara Senin (16/9/2024).
Achmad juga menambahkan bahwa pemerintah daerah dan Bulog telah menyiapkan operasi pasar menggunakan beras SPHP untuk mengendalikan harga.
Di sisi lain, harga daging ayam sempat mengalami penurunan seiring melimpahnya pakan dan turunnya harga jagung. Namun, ada potensi kenaikan harga daging ayam seiring meningkatnya permintaan menjelang hari besar keagamaan.
Dalam rangka menjaga kestabilan harga, BI Lampung bersama pemerintah daerah akan terus berupaya melakukan pengawasan ketat dan melakukan intervensi pasar jika diperlukan, guna memastikan masyarakat tidak terdampak oleh fluktuasi harga yang signifikan. (RED)
sumber antara
Berikan Reaksi Anda