Kajian Kitab Subuh Selama Ramadhan, Warga Antusias Menggali Ilmu

Mar 1, 2025 - 11:34
Mar 1, 2025 - 11:35
 0
Kajian Kitab Subuh Selama Ramadhan, Warga Antusias Menggali Ilmu

LAMPUNG BARAT (Lampunggo): Umat Muslim di seluruh Indonesia telah melaksanakan salat tarawih pertama pada Jumat, 28 Februari 2025, menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah. Masjid-masjid di berbagai daerah dipenuhi jamaah yang antusias menjalankan ibadah sunnah ini setelah pemerintah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Keputusan ini diumumkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) melalui sidang isbat yang digelar di Kantor Kemenag, Jakarta, pada Jumat, 28 Februari. Dengan ditetapkannya awal Ramadhan, semangat umat Islam untuk beribadah dan menuntut ilmu semakin meningkat.

Di berbagai masjid dan mushala, kajian kitab selepas salat subuh menjadi agenda rutin yang dinanti oleh jamaah. Tradisi ini tidak hanya memperdalam wawasan keislaman, tetapi juga mempererat ukhuwah di tengah masyarakat. Salah satu masjid yang aktif menggelar kajian subuh adalah Masjid Baitus Sidqon di Way Mengaku.

Sejak hari pertama Ramadhan, puluhan jamaah dari berbagai kalangan hadir untuk mengikuti kajian yang dipandu oleh Ustaz H. Pairozi. Tahun ini, kajian berfokus pada Kitab Tanqih al-Qaul, yang membahas keutamaan amal ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

Kajian ini menjadi momen istimewa bagi jamaah. Selain mendalami ilmu agama, suasana pagi di bulan Ramadhan terasa lebih berkah dan menenangkan. Ali Akbar, salah satu jamaah yang rutin mengikuti kajian, mengungkapkan bahwa kajian ini memberikan manfaat besar bagi pemahaman keislaman mereka.

Kitab Tanqih al-Qaul yang ditulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani merupakan salah satu kitab populer di kalangan pesantren. Kitab ini merupakan syarah atau penjelasan atas hadis-hadis pilihan dalam Lubab al-Hadits karya Imam as-Suyuthi. Kajian ini tidak hanya diikuti dengan mendengar ceramah, tetapi juga membuka sesi diskusi dan tanya jawab, sehingga lebih interaktif dan mudah dipahami.

Menurut Ustaz H. Pairozi, kitab ini menguraikan berbagai amalan penting yang sering terlupakan, seperti ibadah sunnah, keutamaan ilmu dan ulama, membaca basmalah dan shalawat atas Nabi, bertasbih, bersedekah, beristighfar, keutamaan wudhu dan memakai siwak, keutamaan hari Jumat, menyedikitkan tawa, bersabar, serta bertobat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Barat ini juga menekankan bahwa kajian ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara lebih baik.

Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk memperbaiki diri. Panitia berharap kegiatan ini membawa keberkahan bagi semua jamaah yang hadir. Ustaz Anton Mulyono, salah satu penyelenggara kajian, berharap agar semangat menuntut ilmu ini dapat terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya sebagai bagian dari pembinaan spiritual masyarakat.

Kajian subuh ini akan berlangsung selama sebulan penuh hingga akhir Ramadhan. Dengan tingginya antusiasme jamaah, kajian kitab subuh ini menjadi bukti bahwa Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum untuk meningkatkan ilmu dan ketakwaan. (Duta) 

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow