Rezeki-Nya Datang di Bulan Suci, Jemput dengan Usaha dan Doa

Oleh: Junaidi Jamsari
Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung
Allah tidak pilih kasih dalam memberikan rezeki kepada manusia. Ini adalah bukti kasih sayang-Nya kepada seluruh ciptaan-Nya.
Bulan Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah dan menjadi bulan suci bagi umat Muslim. Selama bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga terbenamnya matahari. Selain sebagai bulan ibadah, Ramadan juga penuh dengan keberkahan, ampunan, dan pahala yang berlipat ganda.
Di bulan suci ini, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal kebajikan. Pada akhir Ramadan, umat Islam merayakan Idulfitri sebagai tanda kemenangan setelah menjalankan puasa sebulan penuh.
Amalan Pembuka Pintu Rezeki di Bulan Ramadan
Selama berpuasa, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk membuka pintu rezeki, di antaranya:
• Memperbanyak Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an mendatangkan keberkahan dan menjadi jalan terbukanya rezeki.
• Berzakat dan Bersedekah
Zakat dan sedekah tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga menjadi sebab dilipatgandakannya rezeki.
• Memperbanyak Doa
Berdoa dan memohon kepada Allah SWT dapat membuka pintu rezeki dan mendatangkan keberkahan.
• Menjaga Amal Ibadah
Selain berpuasa, memperbanyak shalat malam, tarawih, tadarus Al-Qur'an, dan ibadah lainnya akan memperlancar rezeki.
• Memaafkan Orang Lain
Sikap pemaaf mendatangkan ketenangan hati dan membuka jalan rezeki yang lebih luas.
• Menjaga Amanah
Kejujuran dan tanggung jawab dalam menjalankan amanah akan membawa keberkahan dalam hidup.
• Menjaga Silaturahmi
Hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan sesama dapat menjadi jalan datangnya rezeki yang tidak disangka-sangka.
• Berdagang dengan Jujur dan Adil
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa rezeki yang halal dan berkah diperoleh dengan berdagang secara jujur dan adil.
Kisah Abdurrahman bin Auf: Menjemput Rezeki dengan Keyakinan
Saat perintah hijrah dari Mekah ke Madinah turun, Abdurrahman bin Auf termasuk dalam rombongan sahabat yang ikut berhijrah. Ia dikenal sebagai sahabat yang kaya, dermawan, saleh, dan termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
Di Madinah, Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi', seorang sahabat kaya dan dermawan dari Madinah.
Sa'ad menawarkan separuh hartanya dan bahkan bersedia menceraikan salah satu istrinya agar bisa dinikahi oleh Abdurrahman. Namun, dengan penuh keyakinan, Abdurrahman menolak dan hanya meminta ditunjukkan lokasi pasar.
Dengan kegigihannya dalam berdagang, ia berhasil menjadi saudagar kaya dan tetap dikenal sebagai sahabat yang dermawan. Kisah ini mengajarkan bahwa rezeki harus dijemput dengan usaha dan keyakinan kepada Allah SWT.
Allah Menjamin Rezeki Makhluk-Nya
Allah tidak pernah melupakan seluruh makhluk-Nya. Dia memberikan rezeki kepada semua ciptaan-Nya, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan.
Seekor cicak yang melata di dinding selalu mendapatkan makanannya, begitu juga dengan tumbuhan yang tumbuh dengan rezeki yang telah ditentukan Allah. Apalagi manusia yang diberikan akal dan kemampuan berpikir, tentu telah disediakan rezeki yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."
(QS. Hud [11]:6)
Dalam ayat lain, Allah juga berfirman:
"Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al-Ankabut [29]:60)
Ayat ini menegaskan bahwa sebagaimana Allah memberikan rezeki kepada hewan, maka manusia pun pasti akan mendapatkan rezekinya. Namun, Allah juga memberikan cara untuk memperlancar rezeki, yaitu dengan bertakwa dan bertawakal kepada-Nya.
Allah SWT berfirman:
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya (ketika ditimpa kesulitan), dan Dia memberikannya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah SWT, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya."
(QS. Ath-Thalaq [65]:2-3)
Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang bertakwa dan senantiasa berusaha menjemput rezeki yang telah Allah siapkan bagi kita.
Wallahu a’lam bishawab.
Berikan Reaksi Anda






