Debat Publik Pilkada Tanggamus, Paslon Saleh Asnawi Soroti Koordinasi Lemah Pemda dengan BUMD

Oct 24, 2024 - 15:13
 0
Debat Publik Pilkada Tanggamus, Paslon Saleh Asnawi Soroti Koordinasi Lemah Pemda dengan BUMD

TANGGAMUS (Lampunggo): – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanggamus menyelenggarakan debat publik perdana untuk calon bupati dan wakil bupati Tanggamus dalam rangka Pilkada 2024, yang berlangsung di Aula Islamic Center, Kota Agung. 

Debat tersebut mempertemukan dua pasangan calon (Paslon): Paslon nomor urut 1, Hj. Dewi Handajani dan dr. Ammar Sirajuddin, serta Paslon nomor urut 2, H.M. Saleh Asnawi dan Agus Suranto.

Dalam debat tersebut, Paslon nomor urut 2, Saleh Asnawi dan Agus Suranto, mengkritisi lemahnya koordinasi antara Pemerintah Daerah Tanggamus dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). 

Menurut Saleh Asnawi, BUMD yang seharusnya menjadi sumber peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) justru mengalami kebangkrutan.

Saleh Asnawi secara langsung mempertanyakan tanggung jawab Dewi Handajani, yang merupakan Bupati Tanggamus periode sebelumnya, terkait nasib BUMD yang gagal beroperasi secara optimal.

 "Sejauh mana koordinasi antara bupati sebelumnya dengan pengelola BUMD? Mengapa perusahaan daerah seperti pabrik air minum Way Ku dan SPBU milik pemerintah bisa pailit?" ujarnya saat debat berlangsung.

Menanggapi kritik tersebut, Dewi Handajani mengakui bahwa BUMD memang membutuhkan suntikan modal agar dapat terus berkembang.

Namun, ia menyatakan bahwa pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan yang menyebabkan penambahan modal tidak memungkinkan pada masa pemerintahannya. "Pandemi membatasi langkah kami untuk memberikan tambahan modal yang diperlukan oleh BUMD," jelasnya.

Selain itu, Dewi Handajani menekankan bahwa tanggung jawab terhadap pengembangan BUMD tidak hanya berada di tangan pemerintah daerah, tetapi juga legislatif.

Menurutnya, terdapat usulan dari pihaknya terkait penambahan modal, namun tidak dapat direalisasikan karena situasi pandemi yang menghambat alokasi anggaran.

"Pengembangan BUMD membutuhkan dukungan dari legislatif, bukan hanya eksekutif. Kami telah mengusulkan penambahan modal, namun situasi pandemi tidak memungkinkan itu dilakukan," tambahnya.

Debat publik ini menjadi ajang bagi kedua pasangan calon untuk menyampaikan pandangan mereka terkait berbagai isu strategis, termasuk pengelolaan BUMD, yang dianggap penting bagi keberlanjutan pembangunan ekonomi Tanggamus. (red) 

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow