Pengajian Selapanan MWCNU Air Hitam, Sarana Konsolidasi dan Peringatan Isra Mi’raj KBNU

Jan 27, 2025 - 08:51
Jan 27, 2025 - 08:53
 0
Pengajian Selapanan MWCNU Air Hitam, Sarana Konsolidasi dan Peringatan Isra Mi’raj KBNU

LAMPUNG BARAT (Lampunggo): Pengajian Selapanan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, sukses diselenggarakan pada Ahad, 26 Januari 2025, di Masjid Nurul Ummah, Pekon Sinar Jaya, Kecamatan Air Hitam. 

Kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin Selapanan MWCNU Air Hitam, tetapi juga sekaligus acara Rutinan Muslimat NU di wilayah tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, pengajian menghadirkan Ustaz Andrihuna dari Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, sebagai pengisi tausiyah.

Suparyoto, Khatib MWCNU Air Hitam, dalam sambutannya menegaskan bahwa pengajian selapanan ini memiliki peran penting dalam mempererat ukhuwah Islamiyah antar kader, jamaah, serta badan otonom (banom) NU. Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini menjadi sarana konsolidasi Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) se-Kecamatan Air Hitam.

“Kegiatan ini sekaligus menjadi momen untuk memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Dengan semangat ini, kita berharap dapat terus menjaga kekompakan dalam membangun kebersamaan,” ujar Suparyoto.

Pengajian ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya anggota DPRD Lampung Barat dari Daerah Pemilihan IV, yang meliputi Kecamatan Air Hitam, Gedung Surian, Kebun Tebu, Sumber Jaya, dan Way Tenong. Selain itu, hadir pula Camat Air Hitam, Bambang Hermanto, beserta jajaran pengurus MWCNU Air Hitam, Uspika setempat, pimpinan dan pengurus anak ranting NU, Muslimat NU, para peratin, aparatur pekon, serta banom NU lainnya.

Dalam tausiyahnya, Ustaz Andrihuna menyampaikan bahwa salah satu pelajaran penting dari peristiwa Isra Mi’raj adalah agar umat Islam senantiasa menjalin hubungan yang erat dengan masjid. Menurutnya, masjid bukan hanya tempat untuk melaksanakan salat, tetapi juga wadah untuk meningkatkan pemahaman agama dan memperkuat keimanan.

Ustaz Andrihuna juga mengutip hadis Nabi Muhammad SAW tentang tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat. Salah satunya adalah seseorang yang hatinya selalu terpaut pada masjid.

“Masjid adalah pusat ibadah dan spiritualitas. Kehadiran kita di masjid tidak hanya untuk salat, tetapi juga untuk memperkuat ukhuwah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Dalam dunia yang penuh godaan, menjadi bagian dari golongan yang mendapat naungan Allah adalah anugerah yang sangat besar,” ujar Ustaz Andrihuna.

Pengajian Selapanan, yang rutin diadakan setiap 35 hari sekali, memiliki tujuan utama untuk meningkatkan keimanan, mempererat silaturahmi, dan memperkuat organisasi NU. Kegiatan ini menjadi momentum berharga bagi Jamaah Nahdlatul Ulama untuk saling berbagi ilmu, menjaga kebersamaan, dan terus berkomitmen membangun umat yang berdaya.

Melalui pengajian ini, semangat kebersamaan dan kesadaran untuk mendekatkan diri kepada Allah kembali diteguhkan, sekaligus menjadi sarana untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan religius. (Duta) 

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow