Lampung Disiapkan Jadi Lumbung Pekerja Migran, Target Kirim 30 Ribu PMI per Tahun

Lampung Disiapkan Jadi Lumbung Pekerja Migran, Target Kirim 30 Ribu PMI per Tahun
foto : Antara

BANDARLAMPUNG (Lampunggo)-Pemerintah pusat menyiapkan Provinsi Lampung sebagai daerah prioritas pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI), dengan target ambisius yakni 20.000 hingga 30.000 orang diberangkatkan setiap tahun secara legal dan terlatih.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, saat berkunjung ke Bandarlampung pada Kamis (15/5). 

Ia menegaskan bahwa proses pengiriman tenaga kerja migran ke luar negeri tidak hanya soal jumlah, tapi juga kualitas, perlindungan, dan kebermanfaatan bagi daerah asal.

“Kita tidak hanya bicara soal ekspor tenaga kerja, tapi investasi pada manusia. Pemerintah sudah membentuk satuan tugas khusus di kementerian untuk merancang tata kelola pemberangkatan PMI dari Lampung yang aman, resmi, dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan,” ungkap Karding.

Lampung sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu daerah penyumbang PMI terbesar di Indonesia. Melihat potensi tersebut, pemerintah ingin menjadikannya sebagai model nasional dalam pembangunan ekosistem migrasi tenaga kerja yang berkelanjutan.

Salah satu terobosan yang akan dilakukan adalah membentuk kelas migran di sekolah-sekolah. Program ini akan dilengkapi dengan pelatihan terintegrasi, mulai dari pelatihan keterampilan kerja, penguasaan bahasa asing, sertifikasi kompetensi, hingga pemeriksaan kesehatan.

“PMI nanti tidak harus keluar biaya besar karena seluruh proses akan diintegrasikan dan disiapkan dari awal. Ini akan mengurangi beban mereka sekaligus memastikan mereka siap bekerja di luar negeri,” jelasnya.

Sebagai contoh dampak positif PMI, ia menyebut Desa Bumi Daya di Lampung Selatan. Dari total 2.000 penduduk, sebanyak 250 orang menjadi PMI yang rutin mengirim remitansi hingga Rp500 juta setiap bulan ke desa tersebut. Menurut Karding, pola ini terbukti mampu mendongkrak ekonomi keluarga sekaligus desa.

“Model seperti ini akan kita replikasi ke daerah-daerah kantong PMI lainnya. Tujuan akhir kita jelas, yaitu menurunkan angka pengangguran, mengentaskan kemiskinan, dan memperkuat ekonomi daerah,” tandasnya. (red)

sumber: antara