Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris yang Terbaru Berprofesi Penjual Donat

Sep 4, 2024 - 08:29
 0
Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris yang Terbaru Berprofesi Penjual Donat

JAKARTA (Lampunggo) : Tim Densus 88 Antiteror kembali menangkap seorang terduga teroris di Kota Bekasi, kali ini di wilayah Rawalumbu, setelah sebelumnya menangkap dua orang di Bekasi Timur. 

Ketua RT 05 RW 04 Kelurahan Bojong, Suminta, mengonfirmasi penangkapan seorang pria berinisial DFA, 27 tahun, yang tinggal di wilayahnya. 

Menurut Suminta, DFA bekerja sebagai penjual donat. "Jualan donat," ujarnya kepada wartawan, Selasa, 3 September 2024.

Suminta mengaku tidak mengenal DFA secara pribadi karena DFA tidak pernah melapor kepada pengurus RT sejak tinggal di lingkungan tersebut. "Warga ini memang tidak melapor ke pengurus RT sejak awal," tambahnya. 

Suminta juga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui secara rinci proses penangkapan DFA. Ia hanya bertemu DFA saat dirinya diminta datang ke kantor Kelurahan Bojong, Rawalumbu.

"Saya ditelepon Bimaspol untuk menghadap ke kelurahan, dan ternyata pelaku sudah berada di dalam mobil. Kami tidak tahu di mana tepatnya penangkapan itu dilakukan," jelasnya. 

Setelah dari kelurahan, Suminta ikut mendampingi proses penggeledahan di ruko milik terduga teroris tersebut, yang berlokasi di Jalan Makrik RT 05 RW 04, Rawalumbu. Saat penggeledahan, ia melihat petugas membawa sejumlah barang bukti, termasuk Kartu Keluarga dan tiga buku. "Kami tidak tahu buku apa saja itu," ujarnya.

Sebelumnya, Densus 88 juga menangkap dua orang terduga teroris di Duren Jaya, Bekasi Timur, di sebuah bengkel motor. Ketua RT 04 RW 14 Kelurahan Margahayu, Ismail, menjelaskan bahwa tim Densus awalnya mendatangi rumah terduga, tetapi gagal karena yang bersangkutan sedang tidak berada di rumah. 

"Dia sedang berada di bengkel motor tempat kerja orang tuanya di Perumnas 3," kata Ismail.

Setelah gagal di rumah, tim Densus bergerak ke bengkel motor di Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur. Pendi, saksi mata di lokasi, menyaksikan langsung penangkapan tersebut yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

"Tiba-tiba mereka datang, langsung perintahkan jangan bergerak, kemudian membawa terduga ke mobil," ungkap Pendi.

Pendi mengaku tidak mengetahui jumlah pasti anggota Densus 88 yang terlibat dalam penangkapan. Ia hanya melihat sebagian besar petugas berpakaian sipil. "Tidak tahu dari mana, mereka pakai pakaian preman. Babinsa dan khamtibmas memakai seragam dinas," tutupnya. (RED) 

Sumber: tempo. co

Berikan Reaksi Anda

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow